Sangatta – G-Smart.id – Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur (Kaltim) dilaksanakan secara virtual, Selasa (1/3/2022). Rakor ini merupakan tindaklanjut Pra Rakor yang berlangsung 10 Januari 2022 yang lalu.

Dalam Rakor ini dipaparkan tentang Pertanahan dan pengadaan tanah untuk kepentingan umum, Kerjasama Daerah dan Batas Wilayah, Kerjasama Luar Negeri, Pemerintahan Daerah dan IKN di Kaltim dan yang terakhir Rapat Kerja tentang permasalahan, solusi dan sinergi Program/Kegiatan APBD-P Tahun 2022 dan APBD tahun 2023.

Di Kutai Timur (Kutim), Rakor ini dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Wakil Bupati Kasmidi Bulang, turut hadir Kepala Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang Poniso Suryo Renggono dan undangan lainnya di ruang Virtual Diskominfo Perstik Kutim.

Disela Kegiatan, Wabup Kasmidi Bulang menyampaikan dalam rakor ini salah satunya berkaitan dengan urusan pertanahan dan wilayah. Di sesi tanya jawab Kasmidi sempat menanyakan terkait tapal batas, dirinya mengatakan Pemkab Kutim konsen terkait hal tersebut karena ada warga Kutim yang masih menggantung statusnya, seperti warga tepian trap Sangkulirang yang berbatasan dengan Tali Sayang Berau.

“Ini harus dipertegas, supaya nanti kita bisa membangun dan memberikan kontribusi APBD ke sana (Tepian Trap Sangkulirang),” ujarnya.

Kemudian Kasmidi mengatakan, IKN juga dibahas dalam Rakor ini, tentang kesiapan Kaltim, khususnya Kabupaten/Kota untuk mensuport IKN. Selain itu dibahas tentang Kerjasama luar negeri yang berkaitan dengan sumbangan dari luar negeri.

“Tadi disampaikan oleh kementrian tata cara untuk mendapatkan sumbangan pihak ketiga dari luar negeri, kita sudah ambil polanya, insyaalaah kita akan mencari solusi itu untuk membangun Kutim,” beber Kasmidi.

Lanjut Kasmidi, terkait IKN, Pemkab Kutim dari sekarang sudah mempersiapkannya, karena beberapa daerah di Kutim menjadi daerah penopang, terutama untuk lahan industri dan pertanian.

“Kutim wilayahnya sangat luas, nanti kita akan bangun turunan-turunan dari kelapa sawit, ini yang kita pertegas untuk menopang IKN,” ungkap Kasmidi. (G-S02)

Loading