KONGBENG – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) secara bertahap memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Seperti harapan masyarakat yang menginginkan adanya Rumah Sakit Pratama.
Dalam Muswarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Makmur Jaya, para Kades di Kecamatan Kongbeng maupun Muara Wahau, menyampaikan prioritas pembangunan mereka, yakni menginginkan adanya RS Pratama. Agar lebih mendekatkan pelayanan kesehatan yang lebih lengkap kepada masyarakat.
“Jadi memamg program daerah, (Program bapak Bupati dan Wakil Bupati) bahwa Kutai Timur akan membangun rumah sakit di tiga zona. Di zona Pesisir sudah ada RS Pratama Sangkulirang. Kemudian Zona Pedalaman, ada RS Pratama Muara Bengkal. Sementara di Zona Muara Wahau, Kongbeng dan Telen ini, masih proses,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani, ditemui usai Musrenbang Kecamatan Kongbeng dan Wahau, Rabu (1/3/2023).
Lebih lanjut dr Bahrani menjelaskan, pembangunan RS Pratama Muara Bengkal dananya dikucurkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) oleh Kementerian Kesehatan.
“Jadi syarat utama untuk mendapatkan DAK itu harus ada lahan yang sah. Yang keabsahannya tidak boleh diragukan agar tidak terjadi permaslahan di kemudian hari. Sehingga apabila kecamatan sudah menyiapkan lahan yang sah, maka kami (Dinkes) akan carikan proses anggaran. Apalagi Kutai Timur merupakan salah satu daerah penyangga IKN, nah itu diprioritaskan pembangunannya,” tutur Bahrani.
Selain pembangunan gedung RS Pratama, yang perlu dilengkapi nantinya adalah alat-alat kesehatan (Alkes) samnung Bahrani. Kemudian Sumber Daya Manusia Kehatannya (SDMK) juga harus disiapkan.
“Namun kita di Kutim ini, jangankan dokter spesialis, dokter umum aja masih kurang. Nah usulan tadi bagus, kalau kita (Pemkab Kutim) menyekolahkan dokter-dokter kita. Kita (Pemerintah) selalu, apabila ada yang ingin sekolah, kita kasih rekomendasi. Kalau minta rekomendasi, selalu kita buatkan mereka (dokter) surat pernyataan, bahwa mereka bersedia ditempatkan di RS Pratama yang ada di Kutim nantinya,” jelasnya mantan Direktur RSUD Kudungga Sangatta ini.
Lebih jauh Bahrani menjelaskan, untuk RS Pratama Muara Bengkal yang baru diserah terimakan pada Desember lalu (2022), izin operasionalnya masih menunggu kajian dan kelengkapan SDMK dan lainya.
“Sementara ini kami juga sedang memilah orang-orang (tenaga medis) Puskesmas. Apabila izin operasianal sudah keluar akan kami tempatkan di RS Pratam Muara Bengkal. Jika berkaca dari RS Pratama Sangkulirang satu tahun lebih baru opersional,” terangnya. (G-S04)