G-Smart.id – Balikpapan – Rampungnya bentang tengah jembatan Pulau Balang yang menghubungkan antara kota Balikpapan dengan kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi kabar gembira buat masyarakat Kaltim.
Namun menurut Syafruddin Anggota DPRD Kaltim dapil kota Balikpapan ini menilai bahwa bangunan jembatan pulau balang tersebut masih seperti jembatan Abu Nawas.
“Kenapa disebut jembatan Abu nawas, jembatannya ada tapi jalan pendekatnya tidak ada, jadi sama saja tidak bisa dioperasikan,” Ujar Syafruddin, Jumat (12/02)
Oleh sebab itu dirinya berharap Pemprov kaltim harus berfikir keras agar jalan pendekat sisi Balikpapan segera dituntaskan, baik pembebasan lahannya ataupun pembangunan jalannya.
Lanjut Syafruddin Politisi PKB ini memaparkan bahwa dalam catatannya Pemprov Kaltim pada tahun 2019 sudah mengalokasikan anggaran sekitar 100 miliar untuk pembebasan lahan melalui APBD 2019.
“Anggaran pembebasan lahan ini sudah di anggarkan melalui APBD tahun 2019, tapi justru saya dengar anggaran tersebut tidak terserap sama sekali,” Beber Syafruddin.
“Problemnya apa, ini teman-teman Pemprov harus menguaraikan itu, utamanya teman-teman PUPR Kaltim” ucap Syafruddin dengan nada bertanya-tanya.
Ditambahkannya jika postur keuangan Pemprov tidak cukup, maka harusnya jujur mengenai kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan jalan pendekat sisi kota Balikpapan apalagi jembatan ini diperuntukan untuk menunjang Ibu Kota Negara (IKN).
“Kalau memang tidak sanggup, biar Pemerintah Pusat yang mengambil alih atau sistemnya patungan supaya jembatan ini bisa dimemanfaatkan keberadaannya,” pungkasnya. (ADV/G-S05).