KAUBUN – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) dalam rangka pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun 2024 terus bergulir.

Senin (27/2/2023) digelar di Kecamatan Kaubun dan Kecamatan Karangan dipusatkan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Hadir Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Ketua DPRD Kutim Joni, Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan serta Anggota DPRD Kutim lainnya, Asisten Pemkesra Poniso Suryo Renggono, Kepala BAPPEDA Kutim Noviari Noor, pimpinan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Kutim, Camat Kaubun Saprani, Camat Karangan Madnuh, para Kades di Kecamatan Kaubun dan Karangan, manajemen perusahaan sekitar dan undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Camat Kaubun Saprani mengatakan dengan pertambahan penduduk serta perusahaan yang jumlahnya banyak semakin tentunya adal hal-hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dari segi keamanan dan ketertiban dan pertahana. Saprani berharap kedepannya di Kecamatan Kaubun ada Kapolsek dan dan Danramil.

“Mudah-mudahan. Karena laporan banyak kekurangan personil dalam kegiatan-kegiatan yang lain,” tuturnya.

Kemudian, Kecamatan kaubun saat ini masih menggunakan Kantor Camat yang lama, lanjut Saprani. Harusnya sudah Kantor Camat baru, mengingat Kecamatan Kaubun tipe A. Selain itu, BPU masih belum ada perubahan (pembangunan belum selesai) atau tidak ada progres.

“Mudah-mudahan kedepannya bisa berubah. Artinya berubah dalam hal sudah permanen, tidak ada lagi yang bolong-bolong,” sebutnya.

Berikut terkait dengan PDAM, di Kecamatan Kabun dua desa, yakni Desa Bumi Etam dan Bumi Rapak Desa Bumi Rapak sudah ada saluran atau jaringan air PDAM, namun WTP nya belum. Dia berharap kedepan sudah ada WTP.

“Kemudian yang lain-lainnya, di Kecamatan Kaubun ini kalau dilihat dari segi pendidikan dari TK, TPA sampai SMP dan SMA sudah ada. Kalau bisa kedepannya ada SMK, sehingga masa depan Pemuda kita, anak kita sebagai penerus, tidak jauh sampai keluar Kecamatan kaubun untuk menempuh pendidikan,” tuturnya.

Lebih jauh Saprani menambahkan, terkait dengan listrik kegiatannya diharapkan tetap jalan, sehingga di tahun 2024 Kecamatan Kaubun bisa terang benderang. Untuk komunikasi atau jaringan, secara umum sudah clear. Tetapi ada beberapa tempat yang masih kurang atau blankspot. Yakni di Desa Bumi Jaya dan desa Cipta Graha yang berada pada poros jalan Provinsi.

“Berkaitan dengan wisata di kecamatan kaubun ini tidak ada wisata alam. Tetapi wisata buatan mungkin bisa kita buat. Selanjutnya di Desa Bumi Rapak itu ada rencana wisata di sawah, yang mudah-mudahan tahun ini bisa berjalan dan bisa diikuti oleh desa-desa yang lainnya di Desa Bumi Jaya, Citra Graha dan Kadungan Jaya,” ucapnya.

Sebagai informasi, di Kecamatan Kaubun mengusulkan sebanyak 138 usulan dari 8 desa. Dengan rincian dibidang pemerintahan dan pembangunan manusia sebanyak 37 usulan, infrastruktur dan kewilayahan 40 usulan, perekonomian dan sumber daya alam 61 usulan.

Sedangkan, di Karangan, 131 usulan dari 7 desa. Terdiri dari dibidang pemerintahan dan pembangunan manusia sebanyak 35 usulan, infrastruktur dan kewilayahan 35 dan perekonomian dan sumber daya alam 61 usulan. (G-S04)

Loading