Sangatta, G-Smart.id – Pariwisata di Kutai Timur (Kutim) selama masa pandemi Covid-19 diakui meredub bahkan hampir mati suri. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tidak tutup mata.
Melalui Dinas Dinas Pariwisata membentuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) yang mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya memajukan kembali kepariwisataan di Kabupaten Kutai Timur.
Kepala Dinas Pariwisata Kutai Timur Nurullah mengatakan tahun 2021 Dinas Pariwisata bersama para kepala Kampung, telah membentuk Pokdarwis dan tersebar di 18 kecamatan yang ada di Kutim.
“Kelompok pokdarwis dibentuk dengan Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata dengan cara kelompok sadar wisata, mendaftarkan kelompoknya ke Dinas Pariwisata Kutai Timur. Dengan adanya Pokdarwis ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan pariwisata yang berpotensi diwilayahnya masing-masing,” jelas Nurullah.
Selain itu kata Nurullah, sejak awal tahun 2020 telah direncanakan Dinas Pariwisata merencanakan dan melakukan penertiban dokumen administrasi, dalam hal legalitas lahan objek wisata yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten.
“Dinas Pariwisata Kutim sudah banyak menerbitkan dokumen legalitas obyek wisata selama pandemi ini. Dan standar aturan pemerintah dalam membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana obyek wisata tersebut harus memiliki legalitas tanah,” sebutnya.
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sangat berdampak terhadap aktivitas pariwisata di Kutim terutama bagi pelaku usaha dan obyek wisata yang dimiliki perorangan, swasta maupun pemerintah. Pelaku usaha hotel dan makanan minuman turun drastis hingga kurang dari 65 persen.
“Upaya lain dalam memanfaatkan situasi pandemi, Dinas Pariwisata dalam meningkatkan kesejahteraan warga, bekerja sama dengan Perangkat Daerah terkait untuk meningkatkan sarana dan prasarana pada setiap objek wisata yang dimiliki oleh pemerintah Kutim,” ungkapnya.
Untuk diketahui bahwa destinasi wisata Kutim tercatat sebanyak kurang lebih 200 objek wisata dari alam, situs buatan, dan ragam destinasi wisata lainnya.
Sementara untuk destinasi Wisata budaya diantaranya, tari tarian daerah seperti Hudoq dan seni budaya yang ada di Kutim yang tentunya berpotensi untuk dikembangkan oleh bidang ekonomi kreatif dan budaya.(G-S09)