G- Smart.id-Samarinda- Tim kerja anggota DPR RI Irwan Fecho melaksanakan tes antigen gratis bagi warga jalan turih putih RT 48, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, Sabtu (31/7).

Pelaksanaan Swab Antigen gratis pada masyarakat RT 48, berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang cukup ketat, dari mencuci tangan hingga pengecekan suhu di terapkan secara maksimal .

Ketua Tim Kerja Anggota DPR RI Irwan Feco, Andis menuturkan, berawal dari keinginan warga RT 48 yang ingin melepas status lockdown di wilayahnya sehingga dilaksanakan program antigen gratis.

Lantaran pelepasan status tersebut harus berdasarkan data yang bersumber dari pernyataan negatif dari hasil tes antigen.

“Warga RT 48 ini ingin mencabut status lockdown di RT-nya,” ujar Andis.

Ia menuturkan masyarakat dapat melepas status tersebut apabila tingkat progres kesembuhan tinggi. Sehingga pihaknya memandang bahwa tes antigen ini dianggap perlu dan penting untuk dilaksanakan.

“Karena ada pukulan psikologi khususnya bagi warga RT 48 yang menerapkan status lockdown,” jelasnya.

Kemudian, Andis menilai, program ini dapat menjadi percontohan bagi masyarakat maupun pemerintah agar jelas dan tegas dalam bersikap. Demi menekan laju kasus Covid-19 di kaltim khusunya di Kota Samarinda.

“Di sini kami menemukan data warga yang terpapar dan meninggal sangat tertata. Sehingga hal ini juga yang mendasari kami berani men-support warga,” jelas Andis.

Dalam pelaksanaan tes itu, Andi menyebut, pihaknya bekerjasama dengan klinik setempat di Samarinda.

Sementara Ketua RT 48, kelurahan Sempaja Timur Rusniansyah mengatakan sangat mengapresiasi dilaksanakannya tes antigen secara gratis ini, lantaran pihaknya telah menetapkan lockdown pada 24 Juli hingga 1 Agustus dan ingin segera melepas status tersebut. Rusniansyah menjelaskan, dari sekira 900-an warganya, 55 orang terpapar Covid-19. Dari jumlah yang terpapar, 3 diantaranya telah meninggal dunia.

Banyaknya warga yang terpapar karena masih banyak yang berpikiran, bahwa positif Covid-19 merupakan aib. Sehingga tak melapor ke RT setempat dan terlambat mendapat penanganan.

“Untuk itu warga sini berinisiatif untuk melaksanakan lockdown. Karena banyak yang terpapar,” ujarnya.

Sedangkan warga yang telah dinyatakan positif Covid-19 memilih untuk melakukan isolasi mandiri (Isoman). Dengan pasokan makanan yang berasal dari iuran warga setempat. Dalam hal ini, Rusniansyah sangat menyayangkan lambatnya respon pemerintah dalam membantu warga yang tengah menjalani Isoman.

Sehingga warga setempat saling bahu membahu memperhatikan sesama serta dibantu dapur umum yang disediakan Irwan Fecho.

“Pemerintah sangat lambat, sampai saat ini belum ada uluran tangan. Makanan bagi warga isoman berasal dari sumbangan warga dan bantuan dari dapur umum irwan Fecho,” tutupnya. (*)

Loading