Sangatta – G-Smart.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah melakukan evaluasi pasca ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat bencana banjir. Untuk itu, pemerintah akan terus mengintensifkan pusat informasi satu pintu melalui media center di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim di Jalan Seokarno Hatta Sangatta Utara.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menuturkan bahwa selama kedaruratan bencana akan melakukan strukturalisasi dalam penanganan di lapangan. Sehingga paling utama terkait jalur koordinasi dan komunikasi agar informasi tidak tidak simpang siur.
“Kami tidak ingin ada informasi yang bias atau memanfaatkan situasi saat ini. Sehingga kami akan menyusun SOP untuk penanganan beberapa hari kedepan,” sebutnya.
Sehingga ia berharap tanggap darurat ini segera berakhir sesuai tenggang waktu yang telah ditetapkan yakni selama 14 hari.
“Musibah banjir ini sesuatu yang tidak diinginkan bersama. Semoga ini bisa menjadi evaluasi kita bersama,” sebutnya saat ditemui pada Rabu (23/3/2022).
Diakui, bahwa selama musibah ini memang paling dibutuhkan terkait logistik dan makanan siap santap bagi korban yang terdampak. Termasuk proses penanganan secara cepat dalam mengevakuasi warga.
“Jadi dalam musibah ini dipastikan tidak ada korban jiwa hanya memang banyak ruang warga terdampak hingga melakukan pengungsian. Sekarang juga kondisinya air sudah berangsur-angsur surut dan mobilitas kendaraan sudah lancar,” tukasnya.
Pihaknya juga berharap agar tidak lagi banjir susulan sehingga kondisinya betul-betul bisa dipastikan aman. Termasuk menghimbau kepada warga untuk tetap berhati-hati terhadap serangan hewan buas.
“Memang ada informasi sering muncul buaya di bantaran sungai atau di sekitar permukiman maka langkah antisipasi lebih baik tidak melakukan aktivitas apapun di titik-titik rawan tersebut,” ujar Ardiansyah. (G-S011)