Sangatta, G-Smart.id – Bupati Kutai Timur (Kutim) menyebut berbagai data dan kritikan yang disampaikan oleh lembaga-lembaga formal seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bahwa kemiskinan di Kabupaten Kutim itu meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Padahal porsi kegiatan-kegiatan kepemerintahan itu, berjalan sesuai dengan yang tertera didalam Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (APBD) Kabupate Kutim.
“Bahkan, kegiatan-kegiatan tersebut hampir semua ada. Baik yang merupakan program dari Dinas-Dinas ataupun program yang disebarkan oleh pokok-poko pikiran (Pokir) anggota Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD). Saya tidak ingin ada persoalan apa disini, tetapi yang jelas saat ini, kita bertugas. Dan saya memiliki kewajiban, salah satunya adalah untuk menata kegiatan dan program, sehingga bisa berimbas kepada pengentasan kemiskinan,” ungkap Ardiansyah pada pembukaan pembukaan pelatihan pastry dan bakery, yang diinisiasi UPT SPNF SKB Sangatta Utara, Senin (29/11/2021) di Restoran Teras Belad, Sangatta Selatan.
Program dimaksud, sambung Ardiansyah, bagaimana memberikan pembekalan atau pelatihan kepada masyarakat hal yang bersifat produktif. Sehingga melalui kegiatan yang produktif itu, dampaknya diharapkan bisa mengurangi angka kemiskinan.
“Kenapa? Karena mereka yang terlibat didalam kegiatan produktif itu adalah mereka yang tercatat satu diantaranya dalam angka kemiskinan. Saya senang atas laporan panitia bahwa mereka yang menjadi peserta adalah mereka yang usia produktif dan kriteria tidak melanjutkan pendidikan,” ucapnya.
Intinya setelah mengikuti pelatihan itu, orang nomor satu di pemkab Kutim itu berharap mereka yang tadi terhambat dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) karena berbagai hal, melalui pelatihan itu mereka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan usia produktif dalam rangka berproduksi dibidang ekonomi kerakyatan.
“Dan ujung-ujungnya diharapkan mampu meningkatkan pendapatan keluarganya, baik yang sudah berkeluarga maupun yang masih tinggal bersama orang tua,” tutur Ardiansyah.
Nantinya, mereka bisa memproduksi dan memiliki pendapatan mandiri, sehingga mampu untuk mengurangi data kemiskinan di Kabupaten Kutim. Ia juga bersyukur kegiatan itu melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Dan Alhamdulillah lintas sektor hari ini luar biasa,” ujarnya. (G-S04)