Sangatta – G-Smart.id – Dalam rapat evaluasi bencana banjir di kantor BPBD jalan Soekarno Hatta Sangatta Utara, Rabu (23/3/2022) bersama Bupati Kutai Timur (Kutim) dan Tim Satgas Penanggulangan Banjir, Roby, Marketing Operation Region 6 Kalimantan Pertamina terkait penyaluran BBM menyebutkan, banjir yang melanda Sangatta membuat dua SPBU terdampak yaitu SPBU di Kilo 1 dan SPBU di APT Pranoto sehingga belum bisa beroperasi, namun tiga SPBU lainnya bisa beroperasi.
“Untuk yang di kilo 1 masih belum bisa beroperasi karena kita perlu mengecek lebih lanjut tanda dari bbmnya, karena pada hari sabtu – senin airnya masih tinggi sekali. Kita perlu cek quantity dan qualitynya dulu apakah masih cukup dengan standart yang disyaratkan oleh Pertamina,” ujar Roby.
Lanjut Roby, untuk SPBU APT Pranoto sebenarnya sudah aman dan dirinya berharap air surut agar pengendara motor bisa masuk ke SPBU tersebut.
“Untuk penyalurannya kami memaksimalkan, untuk hari ini (Rabu, 23 Market 2022) ada 8 mobil tanki dikirim ke Sangatta untuk recovery kebutuhan BBM. Jadi totalnya 8 tangki dikali 16 Kilo Liter (KL) jadi total sekitar 126 KL,” bebernya.
Untuk produk produknya di bagi antara lain Pertalite 88 KL Pertamax itu 8 KL kemudian Bio Solar 24 KL dan Dexlite 8 KL. Distribusi BBM ini sudah sudah cukup tinggi dari rata-rata kebutuhan Kota Sangatta.
“Kami fokuskan pengiriman ke Sangatta untuk recovery agar masyarakat tidak panik karena ada oknum yang memanfaatkan keadaan dengan menjual dieceran harganya lumayan tinggi. Pertamina menjamin supply BBM ke Sangatta,” kata ia.
Ditambahkan oleh Erik Imam Kasmianto, Feul Terminal Manager Samarinda Pertamina Patra Niaga bahwa pada saat biasa mobil tanki BBM yang dikirim ke Sangatta 6-7 KL, maka saat ini ditambah menjadi 8 KL.
“Nanti kalau recovery agak panjang, maka kami akan koordinasikan lagi. Kalau bisa 10 KL juga akan kami kirim, jadi jangan khawatir selama jalan aman tidak ada kendala dan terimakasih telah dibantu kawal untuk masuk ke Sangatta” jelasnya.
Sementara itu Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman juga meminta dukungan agar pasokan BBM untuk Tim Satgas Penanggulangan Banjir khususnya mobil operasional dipermudah dan tidak ada kendala. Begitupun untuk pasokan LPG buat dapur umum. (G-S02).