G-smart.id – Sangatta – Dalam rangka persiapan tahapan pemungutan dan perhitungan suara di TPS, Komisi Pemilihan Umim Kutai Timur (KPU Kutim) menggelar Simulasi Pemungutan Suara dan Perhitungan Suara dengan protokol kesehatan dan penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP).
Simulasi dilakukan di halaman Kantor Camat Sangatta Selatan, Sabtu (21/11) dan dihadiri oleh Asisten Pemerintah Umum dan Kesra Suko Buono, Camat Sangatta Selatan Hasdiah , Komisioner Bawaslu Kutim, Perwakilan Polres Kutim, Perwakilan Danramil , PPK sembilan Kecamatan dan pemilih di TPS 1.
Dalam sambutannya Asisten Pemerintah Umum Suko Buono sekaligus Plt Kesbangpol Kutim menyampaikan simulasi ini merupakan sebuah proses dalam penyelenggaraan pilkada serentak, adanya bencana Covid 19 ini makanya kita harus melakukan pencegahan dan pengendalian untuk menghindari penyebaran virus ini
“Kepada para PPK di sembilan Kecamatan yang mengikuti simulasi ini diharapkan untuk betul-betul memperhatikan simulasi ini agar nanti dapat di terapkan di kecamatan masing-masing” ujar Suko
Lebih jauh disampaikan khusus kepada Bawaslu hasil simulasi ini harus dievaluasi dan ditindaklanjuti terhadap proses kekurangan-kekurangan pada saat ini untuk menjadi bagian yang ditekankan untuk bisa dilaksanakan, sehingga proses Pilkada pada 9 desember nanti dan sampai pasca Pilkada berjalan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sementara itu menurut Ketua KPU Kutim Ulfa Jamilatul Farida bahwa Simulasi pemungutan dan perhitungan suara dengan Prokes serta Penggunaan SIREKAP ini menjadi agenda penting karena ada hal yang berbeda pada saat nanti tanggal 9 Desember di TPS, ada hal-hal baru untuk kita beradaptasi dalam pemungutan suara dan simulasi ini mengedepankan protokol kesehatan, pencegahan dan pengendalian Covid 19.
Ditambahkannya proses pemungutan suara ini masih seperti biasa tapi yang berbeda adalah adanya bilik khusus yang digunakan ketika nanti pemilih di cek suhu tubuhnya diatas 37,3 derajat celcius maka pemungutan suaranya menggunakan bilik khusus terpisah dengan bilik pemilih yang suhu tubuhnya dibawah 37,3 derajat celcius dan hal-hal baru lainnya.
“Hal baru inilah nanti akan kami simulasikan dan akan disampaikan kemasyarakat pada saat menggunakan hak pilihnya di tanggal 9 desember 2020 bahwa akan ada prosedur yang berbeda dengan pemilu sebelumnya” jelas Ulfa
Selanjutnya Ulfa mengatakan yang menjadi hal penting bahwa kepada masyarakat Kutim gunakan hak pilihnya dan bekerjasama dengan mematuhi prokes, bawa dokumen identitas pemberitahuan dan datang ke TPS tepat pada waktunya.
Dalam simulasi ini terdapat enam varian kasus yang dipraktekan untuk diatasi yaitu pemilih yang memiliki suhu di atas 37.3 derajat celcius, pemilih yang pingsan di TPS, pemilih yang mengunakan masker berlogo paslon, pemilih yang tidak membawa KTP-el tapi membawa formulir model c pemberitahuan-KWK, pemilih tambahan dan pemilih yang membawa KPT-el tapi tidak terdaftar di DPT.
Simulasi ini bagian dari Bimtek yang dilaksanakan oleh KPU Kutim yang dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang I untuk sembilan PPK dari Kecamatan Sangatta Utara, Bengalon, Sangatta Selatan, Muara Wahau, Kongbeng, Teluk Pandan, Muara Ancalong dan Kaubun.
Sedangkan sembilan PPK dari Kecamatan Kaliorang, Muara Bengkal, Sandaran, Karangan, Rantau Pulung, Batu Ampar Long Mesangat, Telen dan Busang melakukan simulasi pada gelombang ke II. (G-S02).