SANGATTA – TP PKK Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Lomba Fashion Show Wastra Kutai Timur Busana Kerja (Pakaian Kantor), senin (14/11/204) di Gedung Wanita Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi. Lomba ini dibuka secara langsung oleh Pj Ketua TP PKK Kutim Hj Surlailinda Agus Hari Kesuma
Lomba yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari dari tanggal 13 sampai 14 Oktober 2024 dan diikuti oleh 18 Kecamatan ini turut dihadiri para Camat se Kutim, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan undangan lainnnya.
Yang bertindak selaku juri pada Lomba Fashion Show ini Ita Supianti, Ketua Pokja TP PKK Kutim, Maryam A Arifin alumni Putri Indonesia Kaltim 2017 dan Dina Novitanti alumni Putri Indonesia Kaltim 2015.
Dalam sambutannya Pj Ketua TP PKK Kutim Hj Surlailinda Agus Hari Kesuma menyampaikan terimakasih kepada ibu-ibu ketua TP PKK Kecamatan dan peserta yang telah bersedia menghidupkan kembali wastra Kutai Timur.
“Ini merupakan bentuk kepedulian dalam melestarikan produk dalam negeri. Kita patut bangga dan optimis bahwa desain-desain yang ditampilkan melalui fashion show ini sangat cantik, kekinian dan modern, Semoga wastra kutai timur kedepannya,” ujarnya.
Dirinya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat sehingga menambah perbendaharaan aneka ragam batik -batik di Kutim “Semoga setelah diadakan Fashion Show ini keinginan untuk membatik dan mengembangkan batik produk lokal semakin meningkat,” harapnya.
Sebelumnya Ketua Panitia Nurul Karim dalam laporannya menyampaikan kegiatan Lomba Fashion Show ini merupakan program kerja dari Pokja III yaitu Program Sandang, Fashion Show kali ini diagendakan dalam rangka HUT Kabupaten Kutai Timur ke25 tahun yang bertema Wastra Kutai Timur “Busana Kerja/Pakaian Kantor”.
“Lomba ini upaya melestarikan budaya dan kain tradisional batik yang melambangkan keindahan, tak hanya memperagakan busana dan keindahan batik khas kecamatan masing-masing, namun juga peserta diwajibkan dapat mempresentasikan filosofi atau makna dari busana yang di tampilkan,” tutur Nurul.
Selanjutnya dikatakan, kegiatan ini juga sekaligus mensosialisasikan secara masif tentang makna dari batik kecamatan masing-masing, sehingga diharapkan para anggota PKK dapat menjadi role model memakai batik dalam keseharian ataupun batik busana kerja, serta akan bermunculan batik – batik khas Kutim selain yang dikenal selama ini yaitu batik Wakaroros.
“Kita patut bangga dan optimis bahwa desain-desain yang ditampilkan melalui fashion show ini sangat cantik, kekinian dan modern, Semoga wastra kutai timur kedepannya semakin maju dan dapat di kenal hingga keluar Kalimantan timur,” pungkasnya. (G-S02)