Smart.id – Sangatta – Usai mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar pemetaan kebakaran hutan dan lahan (Diklatsar Karhutla), puluhan peserta tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim telah tuntas. Puluhan orang tersebut dianggap berhasil.
Setelah hari pertama fokus pada pemaparan materi, dilanjut hari kedua yakni simulasi, di hari terakhir, seluruh hasil peserta lalu dievaluasi.
Ketua Panitia Pelatihan, M Naim mengatakan kegiatan ini telah berakhir dengan lancar. Dia berharap pelatihan tingkat lebih lanjut dapat dilaksanakan guna menambah pengetahuan peserta.
“Alhmdulillah acara berjalan lancar, hari ketiga ini cuma sebentar, kita lihat hasil pelatihan mereka. Seperti yang dijelaskan oleh pemateri, ternyata daya serap peserta sangat baik,” terangnya saat ditemui di gedung BPBD pada Jumat (6/11).
Dari evaluasi yang telah dilaksanakan, ia menilai animo peserta sangat tinggi, sehingga hasilnya cukup mumpuni. Dia berencana akan menggelar pelatihan tingkat lanjutan di tahun mendatang.
“Kami masih berusaha, semoga tahun depan bisa terlaksana dan mudahan saja ada anggarannya,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Operator Pusdalops BPBD Provinsi Kaltim, Ardiles Adha mengakui daya serap peserta sangat baik. Bahkan kerjasama dan pembagian tugas pun dikerjakan dengan seksama.
“Saya rasa semua peserta bisa menerima materi dan simulasi, sudah bisa juga mengaplikasikan ke sistem. Cuma memang mereka belum familiar menggunakan gps, kalau berlatih terus saya jamin pasti lancar,” jelas salah satu pemateri ini.
Dia juga mengimbau pada peserta agar proaktif dan lebih kreatif. Pasalnya, cuaca kerap memengaruhi titik koordinat. Sehingga, peserta harus mencari alternatif jika panas matahari tidak mendukung.
“Teman-teman cuma perlu sedikit kreatif saja. Saling bagi ilmu satu sama lainnya. Untuk keseluruhan, saya rasa mereka sudah siap terjun ke lapangan,” ujarnya.
Ke depan, ia menyarankan agar materi elevasi dapat menjadi pelatihan tingkat lanjutan. Sehingga ilmu yang diperoleh dapat berkesinambungan. (G-S03)