G-Smart.id-Samarinda-Komisi IV DPRD Kaltim menerima kunjungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulawarman di Gedung E Lantai 1 Kantor DPRD Kaltim dalam rangka kegiatan BEM “Visiting” oleh Bem FEB Unmul Periode 2021,Selasa (06/07).
Ketua Komisi IV Rusman Yaq’ub mengatakan. Sebagai senior dan alumni Unmul sangat mengapresiasi inisiatif dan keinginan mahasiswa untuk berdiskusi berdialog dengan wakilnya, karena dirinya disini wakilnya rakyat dan juga wakilnya mahasiswa.
“Kehadiran mahasiswa disini ingin mengetahui tugas dan fungsi Anggota Dewan dan apa yang telah dilakukan oleh DPRD Kaltim terutama terkait penangan Covid-19” ujar Rusman Yakub saat ditemu awak media.
Lanjut Ketua Fraksi PPP Rusman Yaq’ub mengatakan ada tiga rekomendasi Komisi IV dan Bem FEB Unmul yang akan kita sampaikan kepada pemerintah Provinsi Kaltim.
“Yang pertama Bem FEB dan Komisi IV sepakat akurasi data pemberian bantuan sosial akibat Covid-19 benar- benar akurat supaya tepat sasaran dan tidak tumpang tindih, saya kira Pemerintah sudah melakukan updating dan melakukan verifikasi serta singkronisasi data penerima bansos covid 19 ini,” beber Rusman
Yang kedua meminta Pemerintah benar-benar melakukan pengawasan terhadap kebutuhan pokok masyarakat termasuk obat-obatan agar tidak terjadi panik buying.
“Saya kira dalam situasi pandemi ini tidak boleh ada pihak yang memanfaatkan situasi menumpuk barang kebutuhan masyarakat,” harapnya.
Selanjutnya yang ketiga soal penanganan bidang kesehatan supaya betul-betul mengantisipasi kalau terjadi sesuatu diluar perkiraan dan dugaan kita terutama persoalan lonjakan penyebaran Covid -19.
“Fasilitas Kesehatan harus betul-betul disepakati. Selain itu 3 T harus benar-benar terlaksana, yaitu pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). Ini betul- betul harus berjalan dengan baik,” ujar Rusman.
Dijelaskan Rusman, memeriksaan dini menjadi penting agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat. Tak hanya itu, dengan mengetahui lebih cepat bisa menghindari potensi penularan kepada orang lain.
Lalu, pelacakan dilakukan pada kontak-kontak terdekat pasien positif COVID-19. Setelah diidentifikasi oleh petugas kesehatan, kontak erat pasien harus melakukan isolasi atau mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Seandainya ketika dilacak si kontak erat menunjukkan gejala, maka perlu dilakukan tes, kembali ke praktik pertama (testing), “kata Rusman.
Kemudian, perawatan akan dilakukan apabila seseorang positif COVID-19. Jika ditemukan tidak ada gejala, maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri di fasilitas yang sudah ditunjuk Pemerintah. Sebaliknya, jika orang tersebut menunjukkan gejala, maka para petugas kesehatan akan memberikan perawatan di rumah sakit yang sudah ditunjuk pemerintah.
“Komisi IV DPRD Kaltim dan Bem FEB unmul bersepakat agar supaya pemerintah benar-benar melakukan penangan dengan serius dan ketat terhadap penerapan prokes,” pintanya (ADV/G-S05).