Sangatta – G-Smart.id – Silaturahmi dan pengajian gabungan Majlis Taklim Al Hajj 2015 dan Alumni Haji Kutai Timur (Kutim) yang digelar di Aula PLHUT Lantai 2 Kemenag Kutim, selasa (1/2/2022) dihadiri Bupati Ardiansyah Sulaiman.

Jamaah yang hadir dalam silaturahmi ini adalah gabungan jamaah haji dari tahun 2010 sampai 2018 sebanyak 80 orang dari berbagai kecamatan di Kutim.

Diawal sambutannya sekaligus tausiyah, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Agama yang telah menyiapkan fasilitas Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di Kutim, sehingga para jamaah yang akan mengurus haji dan umrah cukup datang ke gedung ini.

Selain itu dirinya mengatakan masih berusaha kantor Imigrasi yang pindah ke Bontang agar kembali ke Kutim, mengingat jumlah jamaah haji Kutim lebih banyak dari pada Bontang.

“Kalau itu sudah ada, urusan imigrasi, paspor dan sebagainya tidak perlu lagi ke Samarinda, sehingga kemudahan bagi calon jamaah haji bisa kita berikan,” kata Ardiansyah.

Terkait kegiatan silaturahmi alumni jamaah haji, dirinya juga mempersilahkan menggunakan PLHUT ini atau Masjid Agung Al Faruq di Bukit Pelangi yang sudah di buka terkait hal-hal keagamaan.

“Bisa juga yang ingin mengadakan kegiatan seperti ini di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, silahkan saja,” ucapnya.

Selanjutnya orang nomor satu kutim ini menyampaikan, saat ini untuk pelaksanaan jamaah haji masih belum ada informasi dibuka dari pemerintah pusat sejak pandemi Covid-19 di tahun 2019 sampai sekarang. Akan tetapi untuk umroh, Mekah dan Madinah sudah dibuka.

“Bahkan jamaah umroh dari Indonesia sudah boleh masuk atau diberangkatkan tetapi dengan aturan-aturan protokol kesehatan, kita berdoa saja semoga jamaah haji bisa dibuka juga untuk seluruh umat muslim didunia,” harap Ardiansyah.

Dirinya berharap semuanya berbaik sangka karena belum bisa menunaikan ibadah haji, karena menghindari hal-hal kemudharatan lebih utama daripada melaksanakan kebaikan.

“Hal ini terdapat di kaidah-kaidah fikih. Artinya kalau dalam kondisi kemaren (varian Delta) Mekah dibuka kita tidak bisa membayangkan seberapa besar bahayanya, jadi apa saja musibah yang menimpa itu semua atas izin Allah,” jelasnya

Pesannya, kalau sudah atas izin Allah maka yang terbaik adalah lakukan baik sangka kepada Allah, lakukan ibadah-ibadah lainnya. Bagi orang yang beriman kepada musibah maka hatinya akan diberikan petunjuk oleh Allah.

“Mudah-mudahan ini adalah Ujian Allah SWT, termasuk pandemi Covid-19 ini, jadi jangan kita berburuk sangka kepada Allah dan hadapilah dengan kesabaran dan penuh keikhlasan,” pesannya dalam tausiyah.

Terakhir dirinya berpesan kepada saudara-saudara yang telah mendaftarkan haji namun masih belum berangkat, yakinlah dengan niat yang sudah ada, apalagi yang sudah mendaftar insyaallah Allah akan golongkan kalau dia meninggal sebelum berangkat haji, maka akan digolongkan dengan orang yang sudah berangkat haji, asal ikhlas menunggu dengan sabar. (G-S02)

Loading