Sangatta – G-Smart.id – Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar pelatihan Midwifery Update (MU) angkatan IV dan V. Tujuannya adalah untuk mengupdate ilmu-ilmu kebidanan yang terbaru, agar seluruh bidan tetap kompeten dan profesional sehingga dapat memberikan pelayanan berkualitas terhadap kesehatan ibu dan bayi ditempat tugas masing masing.

Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 10 Februari hingga 12 Februari 2022 di Hotel Royal Victoria Sangatta dengan jumlah peserta sebanyak 89 bidan yang berasal dari 18 Kecamatan dari 23 ranting IBI Kutim.

Adapun narasumber yang dihadirkan adalah Sri Handayani, SST.,M.Kes dan Rusia Dewi,SST dari Pimpinan Daerah(PD) IBI Kaltim, selain itu yang menjadi narasumber ialah dr. Remy Wary Rumahorbo Sp.A, dr. Agung Wiratmoko SpOG, bidan Triana Nur,S.Tr.Keb, Erniwati, S.Tr.Keb dan Yuliana kala’lembang,A.Md.Keb.SE.,MM.

Dalam sambutannya sekaligus menutup Pelatihan ini, Ketua TP PKK Kabupaten Kutim, Ir Hj Siti Robiah mengucapkan terimakasih kepada PC IBI Kutim yang selalu berupaya meningkatkan SDM dan kompetensi para anggotanya (bidan), dirinya merasa bangga dan salut terhadap profesi bidan yang melayani masyarakat sampai ke pelosok dengan tulus ikhlas dan tanpa membeda-bedakan status masyarakat.

Dirinya menghimbau kepada semua peserta untuk tetap menjaga dan memelihara hal tersebut, sebagaimana sumpah jabatan kepada Tuhan dan sesuai Hymme serta Mars IBI.

“Terus berupaya untuk meningkatkan sinergitas dengan sektor dan organisasi lainnya sebagai mitra pemerintah yang baik dan handal, khususnya dalam pelayanan kebidanan serta berbagi edukasi kepada masyarakat,” pesan istri orang nomor satu Kutim ini, sabtu (12/2/2022) di acara penutupan.

Sementara itu ditempat yang sama, Ketua PD IBI Kaltim Sri Handayani, SST.,M.Kes mengharapkan kepada peserta untuk betul betul belajar dan menyimak dengan seksama setiap materi yang diberikan, bukan hanya mengejar sertifikat pelatihan.

Selain itu, Ketua PC IBI Kutim Triana Nur,S.Tr.Keb mengatakan setelah mengikuti pelatihan ini, seluruh peserta diharapkan mampu memahami ilmu-ilmu terbaru sesuai perkembangan.

“Kegiatan pelatihan Midwifery Update ini kedepannya dapat terus dilaksanakan guna mempertahankan kualitas dan mutu (kompetensi bidan) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Triana.

Sedangkan Sekretaris IBI Kutim Yuliana Kala’Lembang mengharapkan perlu adanya sedikit perhatian baik dari pihak swasta maupun pemerintah, khususnya terkait dengan pembiayaan agar kegiatan MU bisa menjangkau semua anggota, mengingat kegiatan ini sumber biayanya dari peserta (mandiri).

“Saat ini anggota berjumlah kurang lebih 840 bidan dan hanya sekitar 200 orang yang statusnya sebagai ASN. Masih banyak anggota (honorer) yang memiliki keterbatasan pembiayaan pelatihan,” ungkap Yuliana.

Dalam Pelatihan MU ini materi yang diupdata ialah Kebijakan Kebidanan, Perkembangan terkini ilmu kebidanan, Etikolegal Pelayanan Kebidanan, Updating APN, Updating Asuhan Maternal, Updating Asuhan Neonatal, Updating Asuhan Nipas dan Pelayanan Kontrasepsi, Updating ANC Terpadu, Updating SDIDTK dan CPD Online. (G-S02)

Loading