G-Smart.id-Samarinda – Lonjakan demi lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi di Kaltim dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan sudah ada 3 kabupaten/kota di Kaltim yang diwajibkan melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Ketiga daerah itu yakni Balikpapan, Bontang, dan Berau.
Seiring dengan hal itu, banyak rumah sakit di Kaltim sudah mulai mencapai ambang batas penuh karena banyaknya pasien Covid-19 yang harus mendapatkan rawat intensif. Kemudian, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) pun semakin hari, semakin banyak. Akibatnya, permintaan terhadap tabung oksigen sebagai alat bantu pernapasan di berbagai daerah di Kaltim meningkat.
Terkait hal itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin mengatakan, kalau pihaknya sudah meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk selalu siaga mengantisipasi sarana dan prasarana yang berkaitan dengan Covid-19. Salah satunya, yakni terkait kesiapan tabung oksigen. Baik untuk membantu pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun masyarakat yang isoman.
“Kami telah meminta Pemprov Kaltim untuk mengassessment setiap level kenaikan atau penurunan di setiap kabupaten/kota, termasuk sarana dan prasarananya. Kami juga sudah mengimbau pemerintah daerah, untuk menyediakan opsi sebagai antisipasi penuhnya ruang perawatan Covid-19. Mengingat lonjakan pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim membuat beberapa rumah sakit rujukan mengalami full kapasitas,” tuturnya.
Apa yang disarankan Salehuddin ini tentunya bukan tanpa disertai alasan yang jelas. Dia mencotohkan, seperti di Balikpapan, ada RSUD Kanujoso Djatiwibowo yang sudah mengalami over kapasitas pasien Covid-19. Kemudian di Samarinda, ada RSUD AW Sjaharanie yang mengalami kondisi yang sama. Artinya, penyebaran wabah Covid-19 saat ini bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh.
“Di Balikpapan, harapan kami RSUD Beriman Balikpapan juga menjadi rumah sakit tempat rujukan pasien Covid-19. Kemudian embarkasi Asrama Haji Batakan dapat diarahkan menjadi alternatif menampung pasien isolasi mandiri atau beberapa kasus orang tanpa gejala (OTG),” usulnya. “Saya pikir mau tidak mau, termasuk untuk mengantisipasi kelangkaan oksigen. Harapannya pemerintah daerah juga mengantisipasi hal itu, jangan sampai terjadi kelangkaan seperti yang terjadi di Yogyakarta dan beberapa kabupaten/kota di Tangerang,” sambungnya.
Namun demikian, Salehuddin mengatakan, sesuai informasi yang diperoleh pihaknya, untuk sementara stok oksigen di Kaltim masih aman. Dia berharap agar lonjakan kasus pandemi yang terjadi selama beberapa pekan terakhir, segera mengalami penurunan. Pasien yang telah terkonfirmasi positif segera sembuh dan dapat kembali ke keluarga masing-masing dalam keadaan sehat. (ADV/G-S06)