G-Smart.id- SANGATTA – Sudah bertahun-tahun, permasalahan narkoba sangat mendominasi di Kutai Timur (Kutim). Kucing-kucingan antar petugas dan pelaku masih sering terjadi, hingga membuat kondisi daerah ini menjadi darurat akan narkoba yang kian merajalela.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan hal ini riskan dan membuat Kutim semakin genting. Dia menginginkan agar kamtibmas lebih ditingkatkan supaya keamanan dan kondusifitas di kabupaten ini lebih terjaga.
“Apel kebangsaan ini sangat penting, karena kita Bhineka tapi Tunggal Ika. Kali ini tiga pilar dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta ormas diharap bisa mendongkrak Kamtibmas di Kutim, terutama penanganan narkoba,” ungkap ia.
Selain peredaran narkoba, menurutnya, kabupaten ini juga dikhawatirkan menjadi jalur yang strategis akan masuknya paham radikalisme serta terorisme. Hal ini kata dia merupakan ancaman yang harus dicegah sedini mungkin.
Menurutnya, untuk menangkal seluruh pergerakan radikalisme dan peredaran narkoba yang rentan menyusup di kalangan masyarakat, maka lanjut ia, Kutim memerlukan komitmen bersama antar lintas sektoral, baik dari pemerintah, aparat berwajib dan masyarakat itu sendiri.
“Radikalisme, terorisme dan narkoba, ini masalah kita. Kita mesti menjaga, supaya tidak terprovokasi apa pun, sebisa mungkin dijaga melalui sinergitas dari semua lini di masyarakat, terutama melalui tokoh-tokoh,” harapnya.
Dalam upaya mengedepankan keamanan, dirinya juga meminta agar peranan orangtua ditingkatkan, karena menurutnya hal merupakan pondasi terkuat yang dapat mengontrol generasi penerus di masing-masing rumah.
“Ini harus ditekan supaya masyarakat paham dan anak-anaknya bisa terjaga. Karena melawan narkoban merupakan tanggungjawab kita semua,” tegasnya.
Beragam cara kenakalan anak-anak masih marak terjadi. Bahkan pihak kepolisian selalu mendapati tangkapan di setiap bulannya. Ia menyebut beberapa titik yang sangat rawan menjadi tempat kenakalan remaja. Salah satunya lokasi wisata Polder Sangatta Utara.
“Narkoba di sini luar biasa, mulai tangkapan besar sampai yang masif, bahkan skala kecil juga sering ditemukan, seperti oplosan obat batuk di Polder, itu harus diviralkan supaya jera,” terang politikus PKS ini.
Dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika, tutur dia, merupakan aspek penting untuk menjaga kedamaian negara, termasuk dalam mengembangkan pendidikan. Tidak hanya itu, hal ini juga erat kaitannya dengan kinerja TNI/Polri, pemerintahan serta semua tokoh.
“Saya harap kita semua mampu menjaga kamtibmas. Kita semua harus siap untuk menjaga keutuhan negara,” tutupnya. (ADV/G-S03)