G-Smart.id – Sangatta – Dalam rangka sinkronisasi Program dan Kegiatan khususnya untuk menunjang program prioritas dalam perencanaan penganggaran yang bersumber dari APBD II, Anggota Komisi II DPRD kaltim berkunjung ke Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Timur, Rabu (27/01).
Anggota Komisi II DPRD Kaltim yang berkunjung ke Distanak Kutim sebanyak tiga orang yaitu Ismail,ST, Sutomo Jabir, ST, MT dan Siti Rizky Amalia, SE, Ak.C.A dan disambut langsung oleh Sekretaris Distanak H.M Ajuansyah,S.Sos, M.M beserta jajarannya.
Ajuansyah menyambut baik kedatangan anggota DPRD Kaltim ini untuk menyerap aspirasi masyarakat di Kutim dalam pembangunan pertanian dalam arti luas dan dirinya berharap program dan kegiatan Pemprov dan Pemkab Kutim menjadi serasi sehingga aspirasi-aspirasi dari masyarakat dapat diterima sehingga alokasi anggaran di Distanak Kutim bisa meningkat .
“Alokasi angaran yang bersumber dari Provinsi sangat dibutuhkan dalam mendukung Program prioritas terkait pertanian, holtikultura dan peternakan karena pertanian ini membawa hajat hidup orang banyak” ujar Ajuansyah
Ditambahkannya untuk mensejahterakan petani dan peternak perlu ditunjang dengan sarana prasarana , pupuk dan pemasarannya sehingga perlu anggaran yang memadai karena apabila produksi meningkat maka meningkat juga kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan ini Ismail anggota DPRD Kaltim mengatakan sebenarnya banyak hal yang mau dilakukan tapi karena terkendala kondisi pandemi Covid 19 ini membuat itu tertunda namun intinya harus terus berkoordinasi terkaita dengan nasib petani yang ada di Kutim.
“Kami punya tanggung jawab moral untuk itu sebagai orang yang diamanahkan dan diharapkan Perda perlindungan lahan dapat berkelanjutan, apalagi banyak potensi-potensi diluar pertanian yang sedikit bersinggungan dengan potensi pertanian dan semoga Perda ini secepatnya dibentuk di Kutim,”bebernya
Terkait permasalahan-permasalahan yang sudah disampaikan, Ismail menjelaskan bahwa ada hal-hal administrasi yang akan dilanjutkan dalam berkomunikasi dan semoga apa yang diharapkan tadi DPRD Kaltim bisa membantu, minimal ada hal-hal yang bisa dilakukan.
Sementara itu Sutomo Jabir mengatakan pertemuan hari ini sangat luar biasa, karena dirinya mendapat banyak masukan dan gambaran tentang potensi pertanian dan peternakan di Kabupaten Kutai Timur.
“Sangat luas cakupannya, sangat banyak urusannya tapi tidak di dukung oleh anggaran yang memadai. Ternyata lahan kita semakin hari semakin tergerus oleh karena itu kita harus proaktif mengingat Kutim mengalami penurunan luas lahan.” ungkap politisi dari PKB ini.
Sebelumnya Distanak Kutim membeberkan permasalah dan kendala yang dihadapi diantaranya luas lahan pertanian yang semakin berkurang karena beralih menjadi perkebunan sawit, belum terealisasinya bantuan sapi oleh Pemerintah Pusat padahal para peternak sudah menyiapkan kandang permanen hasil swadaya sendiri, belum berjalannya program disektor holtikultura terkait one village one variety dan peningkatan SDM buat penyuluh kurang tersentuh. (ADV/G-S02)