SANGATTA – Sebagai Mitra pemerintah dan mitra PKK, PC Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kutai Timur senantiasa berupaya memberikan pelayanan yang berkualitas, baik pelayanan KIA, KB, Iva test, membina phbs, BKB, BKL, BKR, Kespro Remaja dan pembinaan kelompok Dasawisma untuk menurunkan stunting balita dan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Balita (AKB).
Sasaran pencegahan stunting meliputi satu siklus kehidupan manusia, mulai dari remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, melahirkan, menyusui, baduta dan balita, Di masing masing usia inilah masa yg tepat untuk melakukan intervensi spesifik.
Terkait hal tersebut Ketua PC IBI Kutim Triana Nur mengatakan penurunan angka stunning sampai saat ini terus dikejar, berbagai upaya seperti pendampingan-pendampingan dan kegiatan posyandu makin ditingkatkan.
“Hasil di lapangan ternyata benar, stunting itu ada. Karena kunjungan kita ke masyarakat meningkat maka stunting di Kutim terdeteksi bertambah,” beber Triana, Sabtu (3/6/2023) malam di Peringatan HUT IBI ke 72 di Hotel Royal Victoria.
Hasil tersebut, sambung Triana menjadi motivasi bagi IBI Kutim bagaimana caranya untuk menurunkan angka stunting dan bagaimana menindaklanjutinya. Dan ini merupakan progress yang harus dicapai Pemkab Kutim.
“Semoga teman-teman bidan dan pendamping yang ada di lapangan siap bekerjakeras dan bekerjasama,” harapnya.
Dirinya berharap saling berkoordinasi semua pihak terkait, mulai tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten, karena IBI tidak bisa berdiri sendiri, dan Triana meyakinkan bahwa Bidan di Kutim siap membantu di lapangan untuk menurunkan angka stunting.
Dikesempatan ini dirinya juga menyampaikan, salah satu lokus stunting di Kutim, yakni Kecamatan Teluk Pandan sudah mengalami penurunan.
“Targetnya di 2023 ini lebih kita genjot lagi, agar penurunan angka stunting terus tercapai, mari bersama-sama kita bekerjakeras,” tutupnya. (ADV/G-S02)