G-Smart.id – Sanggata – Pjs Bupati Kutim, Jauhar Efendi menyampaikan di kabupaten yang sedang dipimpinnya saat ini banyak mengalami kemajuan namun juga beberapa evaluasi harus dilakukan karena kemundurannya.
Salah satunya jumlah penduduk miskin yang meningkat. Jika tahun sebelumnya sebanyak 33.024 orang dan kini meningkat menjadi 35.310 orang, atau meningkat dengan selisih 2.286 orang. Persentase kondisi kemiskinan meningkat sebesar 0,26 persen, yakni dari 9,22 persen di 2018 meningkat menjadi 9,48 persen pada 2019.
Dia menyebut pengentasan kemiskinan harus dilakukan. Menurut dia banyak hal yang memicu kemiskinan di kabupaten ini, dampak ekonomi itu dapat dipengaruhi oleh infrastruktur yang belum memadai. Sehingga diperlukan pembangunan yang merata hingga kecamatan-kecamatan pedalaman.
“Bisa saja, karena infrastruktur yang jelek membuat biaya di beberapa kecamatan menjadi mahal, mungkin ini yang jadi penyebab,” jelasnya.
Untuk itu kata dia, banyak hal harus diperhatikan. Termasuk kondisi pertumbuhan ekonomi yang belum memadai serta kemampuan belanja yang terbatas harus diatur supaya lebih tertata. Baginya perencanaan pembangunan jangka panjang daerah telah dirancang untuk 2006-2025. Sehingga segala aspek pun perlu dievaluasi.
“Beberapa kemajuan daerah kita lihat ada juga yang berkembang, pendidikan meningkat, angka harapan hidup juga, sama seperti air bersih dan listrik pun meningkat,” tututrnya.
Banyaknya capaian yang meningkat, lanjut dia, tidak boleh dipandang sebelah mata. Dia meminta jangan sampai terlena hingga menyebabkan terbengkalai. Beberapa sektor lain yang mulai unggul layaknya bidang peternakan, perikanan, produktifitas, kelapa sawit hingga indeks kepuasan masyarakat (IKM).
“Meskipun sudah naik, namun masih perlu ditingkatkan,” ungkap dia. (G-S03)