SANGATTA- Membanggakan, kalimat yang tepat di sematkan kepada kelompok tani (Poktan) Cahaya Baru desa Tepian Baru Kecamatan Bengalon, yang baru saja menggelar panen perdana salah satu komoditi holtikultura yakni buah Semangka. Tak tanggung-tanggung, dari luasan lahan 3 hektare yang mereka tanami, mampu menghasilkan sekitar 60 ton dengan harga jual Rp6.000 perkilonya di lokasi.

Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) melalui Kepala Bidang Holtikultura Wahyudi Noor mengatakan, pengembangan tanaman holtikultura salah satunya buah semangka merupakan program kolaborasi antara DTPHP dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DTKT) Kutim khusunya di desa-desa ex transmigrasi yang ada di Kutim, di panen perdana ini turut dihadiri oleh Kadis DTPHP Dyah Ratnaningrum dan Kadis DTKT Sudirman Latif

“Salah satu tujuanya untuk pengembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khusunya para petani kita agar semakin baik,” ucapnya, Kamis (09/03/2023).

Mengingat buah semangka menjadi komoditas yang paling di cari masyarakat terlebih di bulan puasa dan Idul Fitri yang sebentar lagi akan datang, pengembangan buah yang memiliki ciri khas kulit keras warna hijau dan daging buahnya berwarna merah ini tidak hanya dipusatkan di satu wilayah saja, namun di sebar kebeberapa wilayah dan menjaga jarak tanam dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga di pasaran baik ditingkat petani maupun masyarakat.

“Desa Bangun Jaya (Kaliorang), Manunggal Jaya (Rantau Pulung) dan yang baru saja kita lakukan panen perdana di desa Tepian Baru (Bengalon),” imbuhnya.

Selain itu, selama proses tanam, mulai dari pengolahan tanah, penyemaian bibit, hingga masa panen, Wahyudi menyebut, para petani juga mendapat pendampingan dari para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta tim dari DTKT yang secara intens memberikan pemahaman kepada para petani. Selain tanaman jangka pendek, mereka (petani) juga akan diberikan program untuk tanaman jangka panjang.

“Selain semangka, kita juga ada wilayah yang dikembangkan untuk tanaman cabai dan saat ini tinggal menunggu masa panen yang diperkirakan awal bulan puasa, tepatnya desa Bumi Sejahtera (Kaliorang) dan Bumi Rapak (Kaubun),” pungkasnya. (G-S08).

Loading