SANGATTA- Sebagai salah satu wilayah yang dipersiapakan untuk menjadi penyokong Ibu Kota Negara (IKN), Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sudah waktunya untuk segera berbenah diri mempersiapkan segala daya dukungnya salah satunya yakni mengenai keindahan dan ketertiban umum di kawasan perkotaan.
Anggota DPRD Kutim Yan menyebut, salah satu permaslahan terkait ketertiban umum yang mulai marak terjadi di Kutim yakni keberadaan, pengemis, gelandangan dan orang telantar (PGOT), termasuk pengamen. Hal tersebut menimbulkan keresahan masyarakat terutama para pengguna jalan yang melintas di kawasan jalan Yos Sudarso Sangatta.
“Bagaimanapun kita harus pikirkan dari sekarang, mulai dari pengelolaan kota kita yang harus bersih, tidak hanya dari sampah, termasuk bersih dari penyakit masyarakat mulai dari pengemis, gelandangan termasuk anak punk yang mulai banyak di temui di Sangatta,” ujar Yan.
Menurut politisi dari Partai besutan Prabowo Subianto ini, pemerintah daerah melalui instant teknisnya yakni Dinas Sosial (Dinsos) sebenarnya juga sudah memiliki berbagai program untuk penanganan terkait permasalahan penyakit masyarakat (pekat) tersebut, salah satunya dengan adanya rumah singgah lengkap dengan petugas dan kendaraan angkutnya yang dipersiapkan untuk penampungan sementara bagi PGOT yang terletak di jalan APT Pranoto.
“Mungkin dalam hal penindakan yang saya lihat belum optimal, dan berharap mereka (pemerintah) jangan kendor untuk terus turun ke lapangan memastikan kawasan kita bisa bersih dari pengamen dan orang terlantar,” imbuhnya. (ADV/G-S08)