G-Smart.id – Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Diskominfo Perstik bekerjasama dengan Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengggelar webinar bertajuk “Manfaat Program Pengembangan Ekonomi Nasional bagi UMKM”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (24/11) di Ruang Virtual Diskominfo Perstik Kutim dan diikuti lima puluhan lebih pelaku UMKM yang ada di Kutim.
Yang menjadi narasumer webinar ini Kepala Diskominfo Perstik Kutim Ir.Suprihanto, CES dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim Drs. H. Muhammad Husain dan sebagai moderator Basuki Isnawan.
Ditengah kondisi pandemi Covid 19 kita harus bisa memberikan sisi manfaat untuk kita semua, KPCPEN memberikan ruang untuk pelaku UMKM di Kutim untuk bisa bangkit dan maju karena kondisi pandemi tentunya memberikan dampak yang luar biasa bagi pelaku UMKM
Kepala Diskominfo PerstikKutim, Suprihanto dalam paparannya mengatakan pentingnya transformasi digital dan potensi bisnis online bagi pelaku UMKM yang sangat terdampak dengan pandemi Covid 19 ini. Di Indonesia pada umumnya menurut penelitian hanya 13 persen dari 64 juta UMKM di Indonesia yang serius melalui jaringan sosial yang berintegrasi dengan E-Commerce sedangkan 37 persen sama sekali tidak memiliki akses internet sedangkan 36 persen memiliki akses internet tapi tidak digunakan untuk menjual produk, sedangkan lainnya hanya menggunakan medsos penjualan produk. Hal ini juga menjadi representasi Kutai Timur, karena belum bisa melihat pangsa pasar di era digital dan ini harusnya menjadi peluang untuk diikuti, dunia sudah bertransformasi ke digital.
“Semua sumber daya harus disentuh dengan digitalisasi baik itu dari proses penjualan, marketing dan lainnya karena yang mendorong kearah digital itu sudah tersedia disekitar kita” jelas Suprihanto
Ditambahkannya bagi yang ingin berbisnis online ada empat tahap yang bisa jadi referensi, yaitu yang pertama harus punya ide dan berkonsultasi dengan yang sudah berpengalaman, yang kedua tentukan target yang ingin dicapai, yang ketiga tentukan model bisnis yang akan dijalani dan yang keempat mencari sumber daya, baik itu sumber daya manusia, finansial dan teknologi. Setelah bisnis jalan harus kita buat strategi pemasaranya.
“Mari teman-teman UMKM di Kutai Timur kita tangkap peluang-peluang ini karena setelah pandemi pun trennya akan terus naik” ujarnya.
Sementara itu Husaini sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kementrian Kominfo melalui Diskominfo Perstik sehingga program-program Pemerintah kemasyarakat terhadap UMKM bisa tersampaikan, kepada UMKM di kutim harus tetap teguh berusaha dalam melakukan aktifitas, terus berinovasi baik itu mengubah pola pemasaran atau produk.
“Hal terpenting buat UMKM untuk segera mendaftarkan diri ke Dinas Koperasi agar kami memiliki data sehingga nanti apabila suatu saat ada program dari Pemerintah yang data UMKM untuk diusulkan menerima bantuan untuk pelaku usaha Kami bisa cepat menginformasikan” ungkap Husaini.
KPCPEN telah ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada tanggal 20 Juli 2020. Prioritas KPCPEN adalah Indonesia Sehat (Prioritas rakyat aman dari Covid-19 dan reformasi layanan kesehatan), Indonesia Bekerja (Prioritas pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja), Indonesia Tumbuh (Prioritas pemulihan dan transformasi ekonomi nasional).
Sedangkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Selain penanganan krisis kesehatan, Pemerintah juga menjalankan program PEN sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM.(G-S02)