G-Smart.id – Sangatta – Guna meningkatkan serta menjaga kebhinekaan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kodim 0909/Sangatta mengundang para tokoh agama, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan serta organisasi kepemudaan dan mahasiswa malaksanakan sosialisasi dengan tajuk cegah tangkal radikalisme atau separatisme. Kegiatan itu, dibuka Dandim 0909/SGT Letkol Czi Pabete di Makodim 0909/SGT Kabupaten Kutim, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (27/10/2020).

Dalam kesempatan tersebut Dandim 0909 Sangatta, Letkol CZI Pabate mengatakan kegiatan komunikasi sosial tentang radikalisme merupakan kegiatan rutin karena terkadang masyarakat salah persepsi tentang radikalisme. Cenderung mendekatkan radikalisme dengan agama. Padahal bukan soal agama, tetapi soal menjaga keutuhan bangsa dan rasa nasionalisme.

Dihadapan undangan Pabete, menjelaskan radikal adalah orang-orang yang memiliki pemahaman tidak sesuai dengan konstitusi.

“Misal, orang-orang yang tidak mengakui paham persatuan dan kesatuan Indonesia, tidak memiliki rasa nasionalisme, tidak mengakui bendera,” ungkap Pabate.

Kegiatan tersebut diisi dengan diskusi tentang kondisi Kabupaten Kutim, untuk mencegah munculnya radikalisme atau separatis. Sehingga bisa terdeteksi dan segera ditangkal.

“Mari kita cegah anak-anak kita, terikut paham radikal. Karena terus menerus dicekoki paham tersebut,” tuturnya.

Apalagi sambug Pabate, dengan perkembangan teknologi yang pesat, orang dengan mudah mempengaruhi orang lain. Terutama pada orang-orang yang memiliki masalah.

Selain soal radikalisme, Pabate juga membahas soal peningkatan Covid -19 yang cukup signifikan oleh karena itu untuk menekan angka penyebaran bukan dengan berobat tapi menjalankan protokol kesehatan. Menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

“Minta dengan hormat, untuk pencegahan covid-19 di Kutim, tolong dikampanyekan. Apalagi peningkatannya saat ini sangat mengkhawatirkan, ini menjadi catatan kita bersama karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Tapi harus bersama-sama dalam menaati protokol kesehatan dengan baik,” ujarnya. (G-S04)

Loading