SANGATTA- Peningkatan anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) dan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA) menjadi salah satu kebijakan dari 7 program yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) di tahun 2024. Ha itu di lakukan sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten kutai Timur (Kutim).

“Alokasi anggaran kita naikan dua kali lipat, dimana tahun 2023 lalu hanya Rp 8,7 milyar, tahun ini (2024) kita tambah menjadi Rp 19 milyar,” ujar Kepala Disdikbud Kutim Mulyono.

Selain memberikan bantuan seragam bagi anak didik, pihaknya juga mengaloaksikan anggaran untuk para tenaga pendidik dan kependidikan baik yang ada di sekolah negeri maupun swasta yang ada di seluruh satuan pendidikan yang ada di Kutim.

“Insya Allah, tahun ini juga akan ada kenaikan insentif bagi guru, kurang lebih 30 persen,” ucap Mulyono.

Pria yang lahir di Banjarmasin tahun 1977 silamitu juga menyebut, Peningkatan sarana dan prarana (Sapras) pendidikan juga tak luput menjadi perhatian pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakilnya Kasmidi Bulang, dimana tahun 2024 ini, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 400 milyar lebih. Atau mengalami peningkatan yang cupuk signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 200 milyar.

“Nah program yang selanjutnya, yakni akreditasi A di seluruh jenjang pendidikan yang akan kita kejar terus, agar seluruh sekolah yang ada di 18 kecamatan memiliki standar yang sama, tujuanya agar kualitas pendidikan kita meningkat dan bisa sejajar dengan daerah lain di Indonesia,”ungkap bapak 4 anak ini.

Masih kata Mulyono, perhatian lebih yang diberikan terhadap dunia pendidikan saat ini, tidak lain menjadi wujud nyata kehadiran pemerintah daerah terhadap kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Kutim. tentunya keberhasilan dunia pendidikan tidak hanya menajdi tanggung jawab pemerintah semata, perlu adanya dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, agar cita-cita dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing bisa segera terwujud.

“Kami (pemeintah daerah) ingin menunjukan bahawasanya kami hadir, dan kami merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia pendidikan,” pungkasnya. (ADV/G-S08)

Loading