SANGATTA- Inseminasi buatan (IB) menjadi salah satu program yang terus gencar dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui instansi teknisnya Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan jumlah populasi serta mutu genetic khususnya sapi yang ada di Kutim

Kepala DTPHP Kutim melalui Kepala Bidang Peternakan Antonius Kurniawan Dewanto mengatakan, program IB yang sudah berjalan kurang lebih dua tahun belakangan sudah banyak membuahkan hasil, terbukti dengan banyaknya jumlah kelahiran pedet (bayi sapi) milik peternak yang mengikuti program tersebut.

“Tahun ini saja sudah menhasilkan sekitar 250 ekor pedet, dan ini akan terus bertambah,” ujar Antonius.

Meskipun awalanya program IB ini merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah populasi sapi di Kutim, dampak adanya pelarangan oleh Kementrian Pertanian untuk mendatangkan hewan dari luar daerah akibat adanya fenomena penyakit Mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak beberapa waktu lalu, namun dirinya menyebut, program IB atau kawain suntik ini terus akan di kembangkan meskipun di seluruh wilayah di Kabupaten Kutim karena menjadi salah salah satu cara untuk mendapatkan hewan ternak yang memiliki kualitas yang baik.

“Larangannya kan memang sudah di cabut, tapi apabila ada kasus muncul (PMK) dari daerah asal hewan yang akan kita ambil, maka secara otomatis akan langsung di tutup,” ujarnya. (ADV/G-S08)

Loading