G-Smart.id – Samarinda – Terkait instruksi Gubernur Kaltim tentang pengendalian, pencegahan dan penanganan wabah pandemi Covid-19 di Provinsi Kaltim yang dikenal dengan Kaltim steril atau Kaltim Silent pada Sabtu dan Minggu, anggota DPRD Kaltim Syafruddin turut menganggapi keputusan ini.
Menurutnya ini keputusan yang gegabah karena tidak melalui kajian dan analisa yang panjang sehingga kesannya mendadak dan dipaksakan.
“Untuk menghadapi Virus Corona ini kita tidak boleh emosioanal, marah-marah karena Covid 19 ini mahluk yang tidak nampak dan tidak terlihat, dimanapun kita berada Corona ini selalu ada,” ujarnya
Dirinya menambahkan mestinya Pemerintah harus memperkuat dan mempertegas himbauan keras agar masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan ditambah istirahat yang cukup, mengkonsumsi vitamin serta olahraga.
Terlebih banyak masyarakat kecil mengeluh terhadap keputusan ini terutama masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang kecil, mereka tidak bisa berjualan sehingga kesulitan untuk menutupi kebutuhan hidupnya karena hanya mengandalkan pendapatan harian.
“Berbeda dengan masyarakat yang berpendapatan bulanan, bagi mayarakat yang berprofesi sebagai pedagang kecil (UMKM) ini sangat terasa sekali dampak dari keputusan Gubernur ini “beber Syafruddin.
Syafrudin yang juga ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kaltim ini meminta kepada Gubernur agar mengevaluasi, mengkaji ulang bahkan mencabut keputusan ini sehingga masyarakat bisa mencari nafkah, mencari kehidupan dan tidak dibatasi karena ini sudah semi lockdown walaupun dua hari itu sudah terasa sekali buat masyarakat. (ADV/G-S05).