G-Smart.id – Samarinda – Banjir yang merendam ratusan rumah di Kampung Bena Baru, Sambaliung Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) membuat anggota DPRD Kaltim, Dapil Berau, Bontang dan Kutim Sutomo Jabir angkat bicara.

Sutomo yang juga ketua DPC PKB Berau ini mengatakan musibah banjir di Berau ini diduga diperparah akibat jebolnya tanggul tambang batubara PT RUB, hingga ketinggian banjir lebih dari 1 meter.

“Saya mendesak agar perusahaan tambang batu bara disekitar area sungai yang menyebabkan banjir di Berau agar konsisten melaksanakan kewajiban untuk keberlangsungan lingkungan. Seperti reboisasi, dan reklamasi pasca tambang,”ujar Sutomo Jabir saat dikonfirmasi via whatsApp. Selasa (18/5).

Untuk diketahui, berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau terdapat sekitar 2.308 KK yang terdampak banjir bandang, dengan rincian sebagai berikut.

Kecamatan Sambaliung terdapat sekitar 1.532 KK, dengan rincian 152 KK di Long Lanuk, 150 KK di Pegat Bukur, 255 KK di Bena Baru, 183 KK di Inaran serta 792 KK di Tumbit Dayak serta di Kecamatan Teluk Bayur ada 719 KK. Kecamatan Kelay, kampung terdampak banjir seperti Long Beliu 39 KK, Lesan Dayak 6 KK, Muara Lesan 1 KK, serta Muara Merasa 11 KK.

Lebih jauh Sutomo Jabir mengatakan desakan tersebut menyusul terjadinya bencana banjir bandang yang menerjang 15 kampung dari 4 kecamatan di Kabupaten Berau, Kaltim.

“Harus ada tim yang melakukan investigasi agar terbuka segala sesuatu yang dianggap sebagai penyebab banjir tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Anggota komisi II DPRD Kaltim mengatakan ini harus di investigasi dulu, dicari informasi yang akurat. Walau disekitar alur sungai segah banjir terjadi tiap tahun, namun tahun ini bajir paling parah.

“Pentingnya kerjasama disemua lini agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, apalagi menimbulkan bencana yang lebih besar,”bebernya.

“Perusahaan disekitar area aliran sungai wajib dan harus konsisten melaksanakan kewajibanya untuk merawat lingkungan dan perlunya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi serta mengantisipasi kejadian serupa,” tutupnya. (ADV/GS-05).

Loading