SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2022 melalui Zoom Meeting di Ruang Rapat, Dinas Komunikasi dan Informatika, Persandiaan dan Statistik (Diskominfo Perstik) Kabupaten Kutim, Senin (28/11/2022).
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang keenam itu dipimpin secara hybrid (online dan Onsite) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, di Gedung Sasana Bhakti Praja Lantai 3 Kemendagri, Jakarta, yang turut dihadiri Kabupaten/Kota se Indonesia, melalui Zoom Meeting.
Dalam Rapat tersebut turut mendampingi Bupati Kutim Kepala Kejaksaan Negeri Kutim Henriyadi W. Putro, Kepala Dinas Pertanian Kutim Dyah Ratnaningrum, Kepala Bappeda Noviari Noor, Kepala Dinas PU Muhir, Kepala Perekonomian Setkab Kutim Abas, Sekretaris Diskominfo Perstik Kutim Ronny Bonar H Siburian, perwakilan Perangkat Daerah yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kutim serta perwakilan dari Forkompinda lainnya.
Usai mengikuti rakor zoom meeting dengan Mendagri terkait pengendalian inflasi, Bupati Ardiansyah yang didampingi Forkopimda langsung memberikan arahan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan PD terkait, terkait menyikapi kondisi Inflasi.
Orang nomor satu di Kutim pun meminta agar semua pihak terkait bisa bekerja sama untuk menyeimbangi harga pasar maupun harga – harga lainnya serta melakukan kegaitan dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat.
“Disperindag tetap melakukan operasi di pasar. Kemudian termasuk juga ketahanan pangan kita, memang untuk kutim ini yang informasi yang disampaikan masih aman kecuali cabe merah besar dan cabe kriting. Pada umum kita bagus, saya berharap teman-teman melakukan tugas dengan baik. Terima kasih kepada semua pihak, yang melakasanakan tugasnya. Kita akan masuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan alhamdulillah informasi yang saya dapat, kita (Kutim) aman. Semoga ketersediaan pangan kita tetap terjaga dan tidak terjadi kenaikan yang cukup signifikan menjelang Nataru ini,” ucap Ardiansyah.
Terkait program dalam menangani inflasi daerah, Ardiansyah mengakui salah satunya masih menitik beratkan pada ketahan pangan. Karena disinilah sumbernya. Ia mengakui, telah mengintruksikan kepada Dinas Pertanian untuk koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk mengintervensi program masyarakat.
“Misalnya menanm cabe dan sayur. Inikan barang yang murah, saya minta mereka siapkan dan bgaikan ke masyarakat. Sayang intruksi ini baru saya perintahkan awal Oktober lalu, sehingga kemungkinan besar program ini akan kita lihat di Januari 2023. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” tutup Ardiansyah ditemui usai rakor tersebut. (G-S04)