
Sangatta — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kembali menghadirkan sejumlah agenda kebudayaan dan literasi yang digelar mulai 21 November hingga 4 Desember 2025. Kegiatan ini melibatkan ribuan masyarakat dan pelajar dari berbagai kecamatan di Kutim.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam memperkuat jati diri dan peradaban lokal, termasuk menegaskan kembali jejak panjang kebudayaan lokal
“Jejak peradaban insular yang kita pelajari dari masa ke masa menunjukkan bagaimana kebudayaan bergerak, beradaptasi, dan menetap. Kutai Timur juga bagian dari jalur panjang perkembangan budaya tersebut. Pengetahuan ini penting sebagai bekal generasi kita hari ini,” ujar Mulyono.
Rangkaian besar dimulai pada Jumat, 21 November 2025, , melalui pembukaan Festival Pesona Budaya yang akan berlangsung di Alun-Alun Bukit Pelangi. Festival ini menampilkan berbagai seni dan budaya lokal, serta partisipasi komunitas adat dari berbagai kecamatan.
Pada Minggu, 23 November 2025, kegiatan berlanjut dengan Erau Adat di Desa Kerayaan Sangkulirang. Selanjutnya, pada Jumat, 28 November 2025, pukul 20.00 WITA, di Terminal Desa Sepaso, Bengalon, dilaksanakan pembukaan Festival Musik Anti-Narkoba.
Momentum besar ditutup dengan Festival Literasi Daerah, yang digelar mulai akhir November hingga 4 Desember 2025. Sebanyak 13.000 siswa SD dan SMP se-Kutai Timur akan terlibat dalam kompetisi membaca, menulis, serta berbagai lomba literasi.
Mulyono menyebut Festival Literasi tahun ini berpotensi mencetak rekor peserta terbanyak di Kutai Timur. “Jika jumlah peserta stabil sesuai pendaftaran, kegiatan ini bisa menjadi rekor daerah. Juara pertama akan kami kirim untuk mewakili Kutai Timur di Festival Literasi Nasional di Jakarta,” jelasnya.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman bersama Wakil Bupati Mahyunadi memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya seluruh rangkaian kegiatan tersebut. Pemerintah menegaskan bahwa penguatan budaya, seni, dan literasi merupakan fondasi penting dalam membangun karakter masyarakat dan generasi muda Kutim.
“Kami sangat menghargai antusiasme masyarakat. Budaya adalah kekuatan identitas kita, sementara literasi adalah masa depan anak-anak kita,” kata Mulyono mewakili dukungan pemerintah daerah.
Dengan rangkaian kegiatan yang padat dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, Kutai Timur kembali menunjukkan komitmennya sebagai wilayah yang kaya potensi budaya sekaligus berorientasi pada penguatan pendidikan generasi muda. (ADV/Bung TJ)
![]()



