SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Agiel Suwarno, menyoroti potensi besar Sungai Mahakam dalam meningkatkan pendapatan asli daerah. Pada Senin (13/11/2023), Agiel menekankan perlunya kajian mendalam untuk penarikan retribusi dari alur sungai. “Kami harus mengevaluasi apakah ini menjadi inisiatif DPRD atau dorongan pemerintah,” ungkap Agiel.
Mewakili Kutai Timur, Berau, dan Bontang, Agiel mengkritik penggunaan Sungai Mahakam yang belum optimal. “Sungai ini seharusnya tidak hanya menjadi tempat pembuangan limbah, tapi juga sumber pendapatan,” kata Agiel.
Mengenai pengelolaan pandu tunda, Agiel menyatakan bahwa belum ada kemajuan berarti dalam pembahasan pengelolaannya oleh PT Melati Bhakti Satya. “Kami perlu membawa isu ini ke forum yang lebih besar untuk membahas kelanjutannya,” ujarnya.
Agiel, dari partai PDI-P, mendorong agar BUMD di Kaltim, terutama yang bergerak di bidang pandu tunda, dapat berkontribusi lebih banyak terhadap PAD. Ia juga mendesak agar perubahan status perusahaan daerah menjadi perseroan daerah segera diresmikan. “Ini akan memberikan kekuatan lebih pada BUMD,” katanya.
Menurutnya, regulasi tentang perseroan daerah akan membuka peluang bagi BUMD untuk memajukan ekonomi di berbagai sektor. “BUMD harus menjadi pemimpin di sektor-sektor utama seperti pertambangan dan perdagangan,” pungkas Agiel. (ADV/GS-M)