BENGALON – Pada pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan (Musrenbangcam) di Kecamatan Bengalon tahun 2025, senin (29/1/2024) di Gedung Serba Guna Kantor Desa Sepaso Timur menghasikan 191 usulan program pembangunan.

Usulan program pembangunan tersebut terdiri dari bidang infrastruktur dan kewilayahan 55 usulan, bidang perekonomian dan sumberdaya alam 84 usulan dan bidang pemerintahan dan pembangunan manusia 52 usulan.

Camat Bengalon Suharman saat memberikan sambutan sekaligus membuka Musrenbangcam ini menyampaikan pihanya telah mendampingi 11 Desa untuk melaksanakan Musrenbang Desa di Bulan Desember 2023.

“Pendampingan Musrenbang Desa tersebut merupakan salah satu upaya, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam forum Musyawarah Perencanaan di Desa, dan menyelaraskan prioritas pembangunan di desa dengan tema pembangunan Kabupaten Kutai Timur tahun 2025 yaitu Pemantapan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat untuk Mendukung Daya Saing Daerah,” ujarnya.

Dirinya menyebut saat ini masing-masing desa telah memiliki dokumen prioritas program dan kegiatan pembangunan tahunan hasil Musrenbang Desa yang akan dibahas dalam Musrenbang Kecamatan ini.

“Ada sesuatu yang berbeda pada Musrenbang tahun ini, yaitu tidak dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati serta unsur DPRD Kutim. Hal itu karena tahun ini kita memasuki tahun politik. Selain itu mekanisme pelaksanaannya ada Sidang Pleno I dan Sidang Pleno II sehingga diharapkan ada proses musyawarah dalam pembahasan usulan.

Lanjut Suharman, sesuai arahan Bupati agar setiap Desa memiliki Satu usulan prioritas atau unggulan dengan nilai lebih dari 1 Milyar yang nantinya bisa dikoordinasikan dengan OPD yang bersangkutan supaya lebih fokus dan hasilnya kelihatan.

Kabid Pengembangan Prasarana Wilayah Bappeda Kutim Sugiyono.

Sementara itu Kabid Pengembangan Prasarana Wilayah Bappeda Kutim Sugiono mengatakan 6 konsep rancangan pembangunan RKPD 2025 adalah daya saing SDM, ekonomi inklusif, sektor unggulan daerah, aksebilitas dan konektivitas infrastruktur, tata kelola pemerintahan yang baik dan iklim investasi kondusif.

”Ada 6 isu strategis ekonomi pembangunan kutai timur, yaitu capaian investasi melebihi 6 triliun, penyangga IKN, potensi sawit, potensi produk unggulan lain, KEK Maloy dan pelabuhan kenyamukan,” beber Sugiyono. (G-S02)

Loading