Sangatta – Kabupaten Kutai Timur akan segera memiliki museum pertama sebagai upaya pelestarian sejarah dan seni budaya. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur, Padliansyah, mengungkapkan bahwa proyek ini telah melalui tahap perencanaan sejak tahun lalu. Saat ini, desain museum tengah disusun dan akan segera dipublikasikan kepada masyarakat untuk mendapatkan masukan.
“Desain museum ini nantinya akan kami ekspos untuk meminta pendapat, terutama dari Bupati Kutai Timur. Hal ini penting agar desain yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat,” jelas Padliansyah.
Proyek museum ini akan berdiri di atas lahan seluas 4 hektare di kawasan Jalan Soekarno Hatta, yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah. Menurut Padliansyah, perencanaan proyek ini tidak hanya mencakup pembangunan museum itu sendiri, tetapi juga pengelolaan lingkungan sekitar agar menjadi kawasan terpadu.
“Pembangunan ini tidak hanya untuk museum, tetapi juga area penunjangnya. Kami ingin menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi pengunjung,” katanya.
Salah satu motivasi utama pembangunan museum ini adalah kondisi tidak layak dari galeri sementara yang saat ini digunakan untuk menyimpan benda-benda bersejarah. Galeri tersebut berlokasi di belakang kantor Dinas Pemuda dan Olahraga dan telah digunakan sejak 2015.
“Barang-barang peninggalan sejarah dari berbagai kawasan, seperti Kasab Ulang dan wilayah lainnya, disimpan di galeri sementara. Banyak di antaranya adalah dokumen, foto, dan benda-benda bersejarah yang kondisinya rentan rusak karena tempat penyimpanan yang tidak memadai,” ungkap Padliansyah.
Ia menegaskan bahwa keberadaan museum sangat mendesak untuk memastikan benda-benda bersejarah tersebut terlindungi dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Selain sebagai tempat pelestarian sejarah, museum ini juga dirancang untuk menjadi sarana edukasi dan pengembangan seni budaya bagi generasi muda Kutai Timur.
“Museum ini tidak hanya menyimpan benda sejarah, tetapi juga menjadi tempat pembelajaran bagi anak-anak kita agar mereka memahami sejarahnya sendiri. Dengan museum ini, kita ingin memastikan generasi muda Kutai Timur tidak kehilangan identitas dan kebanggaan terhadap budayanya,” jelasnya.
Museum tersebut juga akan dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti teater, panggung pertunjukan seni, dan ruang latihan. Menurut Padliansyah, fasilitas ini bertujuan untuk mendukung kegiatan seni budaya masyarakat, khususnya generasi muda.
“Anak-anak muda tidak perlu bingung lagi mencari tempat tampil setelah latihan. Di lingkungan museum ini, akan ada panggung-panggung yang siap digunakan untuk berbagai kegiatan seni budaya,” tambahnya.
Pemerintah daerah berharap museum ini dapat menjadi ikon budaya dan sejarah bagi Kutai Timur. Selain itu, kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan sejarah dan budaya.
“Ini adalah langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif kita terhadap sejarah dan budaya lokal. Museum ini wajib ada untuk mendukung perkembangan generasi muda dan memajukan Kutai Timur,” tutup Padliansyah.
Pembangunan museum ini menjadi tonggak baru bagi Kutai Timur dalam memperkuat identitas daerahnya. Masyarakat pun berharap proyek ini dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua kalangan. (adv/ar)