G-Smart.id – SANGATTA – Sepekan sudah banjir melanda delapan kecamatan di Kutai Timur. Air dengan tinggi rata-rata satu meter lebih itu tidak hanya menenggelamkan pemukiman saja, namun juga merendam fasilitas sekolah-sekolah. Fatalnya, dampak banjir ini membuat warga kesulitan untuk mendapat elpiji.

Banyak hal yang cukup menyulitkan kehidupan masyarakat setempat. Banjir yang diduga dari curah hujan disertai banjir kiriman itu membuat warga terpaksa harus mengungsi ke kampung lain. Sebagian warga lain juga terpaksa harus bertahan di rumah karena tidak memiliki sanak keluarga.

Bukan hanya fasilitas pendidikan, namun, fasilitas kesehatan seperti puskesmas ikut menjadi korban terendamnya banjir. Beragam upaya diantisipasi oleh petugas medis, yakni dengan tetap memberi pelayanan menggunakan perahu.

Saat dikonfirmasi, Camat Muara Ancalong, Sabran menuturkan hingga saat ini banjir tidak menenggelamkan bangunannya secara signifikan. Hanya saja kenaikan air terus terjadi hingga membuat akses lalu lintas cukup sulit untuk dilalui dan berdampak pada harga pangan.

“Iya jalanannya kebanjiran, yang pasti berdampak pada harga. Biasanya barang dari Samarinda lewat jalur darat, tapi karena banjir jadi barang susah masuk kesini,” tuturnya.

Hingga, alternatif dilakukan oleh kecamatan ini. Seperti mengandalkan tranportasi air layaknya perahu. Hal ini diberlakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, memberi pelayanan kesehatan mau pun memudahkan dalam pengurusan berkas baik di kecamatan atau di desa.

“Biasanya kami disini pakai perahu. Misalnya untuk mendatangkan barang baru dari luar pasti susah. Mobil logistik itu stop sampai di area banjir lalu dijemput perahu, itu memerlukan biaya tambahan hingga menyebabkan harga jadi mahal,” bebernya.

Penggunaan perahu juga diprioritaskan untuk membantu warga yang akan mengurus berkas di kecamatan, atau warga yang akan berobat di puskesmas.

Nampaknya, banjir tak hanya terjadi di Kecamatan Muara Ancalong saja, melainkan melanda sejumlah kecamatan lain seperti Muara Bengkal, Muara Wahau, Long Mesangat, Kongbeng, Batu Ampar, Busang hingga Telen. Bahkan sepekan terakhir, curah hujan tinggi juga kerap terjadi di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.

Seperti diketahui, kondisi volume air berbeda di setiap daerah. Hal ini membuat Pemkab Kutim turun tangan. Bupati Ardiansyah serta Wakil Bupati Kasmidi Bulang telah menyambangi semua daerah dan memberi bantuan bersama OPD dan Forkompinda. (ADV/G-S03)

Baca juga : Wabup dan Forkompimda Salurkan Bantuan Banjir di Telen dan Muara Wahau

Loading