SANGATTA – Camat Sangatta Selatan Vita Nurhasanah terpilih menjadi Camat berprestasi tingkat Kabupaten tahun 2022 dan mewakili Kutai Timur (Kutim) untuk lomba tingkat provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Penyerahan Piagam sebagai Camat terbaik ini diserahkan secara langsung oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman usai upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke 23 Kabupaten Kutai Timur, rabu (12/10/20220) di Halaman Kantor Bupati.
Penetapan sebagai Camat berprestasi tahun 2022 ini disahkan melalui Surat Keputusan Bupati Kutai Timur Nomor : 130/K.645/2022 tanggal 3 Oktober 2022 tentang Penetapan Camat Berprestasi Tingkat Kabupaten Kutai Timur Tahun 2022.
Setelah terpilih menjadi Camat terbaik, Vita Nurhasanah menyampaikan sebelumnya telah dilakukan penilaian terkait Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), yaitu tentang tugas atributif dan delegatif. Untuk tugas atributif ialah melaksanakan tugas pemerintahan umum, diantaranya pelaksanaan pelayanan PATEN, masalah trantifbum, pemberdayaan masyarakat serta perencanaan dan pelaksanaan penganggaran.
“Kemaren saat penilaian di tingkat Provinsi, saya mengangkat inovasi ‘Jemput Bola Cara Belajarku’. Disini kita jemput bola ke Dusun Melawan yang terdapat 26 anak yang tidak sekolah sama sekali,” ungkap Vita.
Disitu pihaknya menggandeng relawan dan upaya ini sama sekali tidak menggunakan APBD namun di support oleh mitra pemerintah yaitu PT Indominco. Ditempat itu bukan hanya kegiatan belajar mengajar tetapi dirangkai dengan pelayanan-pelayanan lain, diantaranya terkait kependudukan.
“Kami melakukan perekaman E-KTP secara offline, kemudian diberikan juga pelayanan kesehatan seperti KB, pemeriksaan kesehatan, pemberian vitamin bagi anak-anak, imunisasi dan pemberian vaksin Covid,” ujarnya.
Program yang dijalankan ini, lanjut Vita sudah berjalan kurang lebih dua tahun namun yang paling intens satu tahun terakhir ini dan di Desun Melawan ini juga mendapat bantuan meja belajar dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kutim.
Dirinya menyebut, kenapa Dusun Melawan yang menjadi sasaran karena ditempat itu akses menuju sekolah tidak memungkinkan makanya dilakukan pendampingan terhadap anak-anak tersebut.
“Saat ini dari 26 anak itu sudah beberapa anak yang melakukan kejar paket dan mengikuti tes kejar paket,” tutur Vita
Terakhir disampaikan, untuk Dusun atau Desa yang lain akan dilihat apa yang menjadi permasalahan atau titik lemahnya , disitulah nanti akan di lakukan pendampingan untuk menjadi perhatian pemerintah. (G-S02)