Sangatta – G-Smart.id – Kelangkaan minyak goreng dalam sepekan ini yang menyebabkan harga melonjak tinggi mencuat saat berlangsungnya Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan yang berlangsung di BPU Kantor Kecamatan Sangatta Utara, Selasa (8/3/2022) sore.
Kepala Desa Sangatta Utara Mulyanti dihadapan Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang serta Ketua DPRD Kutim Joni dan anggota DPRD Kutim lainnya mengeluhkan, karena minyak goreng langka akibatnya masyarakat saat membeli menimbulkan antrian yang sangat panjang.
“Kemaren masyarakat membeli minyak di toko sekitar jalan Sulawesi menimbulkan antrian yang sangat panjang, takutnya malah ini menimbulkan kluster baru Covid-19,” ujar Mulyanti cemas.
Terkait hal tersebut Bupati Kutim Ardiansyah menyampaikan saat ini pihaknya mengusahakan pabrik minyak goreng memiliki pabrik turunan CPO agar harga minyak goreng bisa dijangkau masyarakat.
“Kutim punya banyak kebun sawit tapi belum satupun perusahaan membangunan turunannya, ini yang sedang kita usahakan,” jelas Ardiansyah.
Ardiansyah menambahkan, sudah ada tiga perusahaan yang ingin beroperasi di KIPI Maloy, hanya aturan mainnnya yang masih dibenahi terkait dengan Badan Pengelola KIPI Maloy, selain itu dirinya meyebut ada dukungan dari PT Sinar Mas pemilik kebun sawit yang ada di Kecamatan Muara Wahau untuk mendistribusikan minyak goreng Filma.
Sedangkan Wabup Kasmidi Bulang mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Toko Pulau Mas akan membantu penyaluran minyak goreng sebanyak 9000 liter dengan harga normal RP14.000/liter, sehingga semua dibawah kendali Pemerintah.
“Insyaallah hari sabtu depan akan kita laksanakan. Terkait tempatnya kita masih koordinasikan, yang pasti tidak dipinggir jalan,” ungkap Kasmidi.
Dirinya mangatakan, kenapa minyak goreng itu tidak disalurkan ke toko-toko kecil, karena dikhawatirkan justru berpotensi dilakukan penimbunan.
“Saat ini Kita lagi memikirkan bagaimana caranya agar penyaluran lebih efektif,” ujarnya.
Selain itu, Kasmidi menambahkan pihaknya akan berkomunikasi dengan PT Sinar Mas untuk menambah kuota untuk Kalimantan Timur (Kaltim) sehingga kuota Kutim juga akan bertambah. (G-S02)