SANGATTA- Kecamatan Kaubun dan Rantau Pulung akan menjadi dua wilayah yang akan menjadi pilot project (percontohan) untuk pengembangan ternak sapi secara mandiri di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Hal itu di sampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Dyah Ratnaningrum.
“Kita tau bersama dua kecamatan tersebut sudah banyak masyarakat (peternak) yang mulai mengembangkan hewan ternak khususunya sapi, ” ujarnya.
Saat ini, di Kecamatan Rantau Pulung tercatat sudah ada 10 peternak yang akan sebagai daya dukungnya, pihaknya akan mensuport dengan memberikan bantuan kepada para peternak, mulai dari benih pakan yang berkualitas yakni Pakchong dan Gama Omami serta alat pencacah rumput (Chopper) untuk memudahkan dalam mengolah pakan ternak, termasuk memberikan Inseminasi Buatan (IB) untuk menambah jumlah populasi.
“Konsepnya nanti para peternak sudah tidak lagi melepasliarkan hewan ternaknya, tapi harus di kandangkan, di dua kecamatan itu, kita akan buat spot-spot untuk peternak,” imbuhnya.
Selain bantuan peralatan dan benih pakan, pihaknya juga akan memberikan pelatihan cara memanfaatkan kotoran dan air seni sapi untuk dapat di olah kembali menjadi pupuk organik kepada para peternak, yang bisa dimanfaatkan untuk membantu menyuburkan lahan yang digunakan untuk tanaman pakan sapi.
“Nah, kalau memang stoknya berlebihan bisa juga di jual kepada masyarakat, bisa memberi nilai tambah ekonomis juga bagi peternak,” imbuhnya. (ADV/G-S08)