G-Smart.id-Samarinda- Anggota DPRD Kaltim Jahidin menyoroti masalah kelangkaan air bersih yang terjadi dibeberapa wilayah di Kota Samarinda, terutama di kelurahan Sungai Pinang Dalam dan di Kecamatan Sambutan.
Informasi yang ia dapat saat dirinya melakukan serap aspirasi masyarakat beberapa waktu lalu, di perjuangan Sungai Pinag Dalam dan Sambutan, warga mengeluhkan kelangkaan air bersih.
Terkait masalah itu, legislator dari Dapil Samarinda Jahidin menilai jika masyarakat Samarinda tidak selayaknya kesulitan mendapatkan air bersih, sebab kelangkaan air bersih di Kota Tepian tidak masuk logika.
“Saya selaku anggota dewan sangat tidak logika kalau di Samarinda itu krisis air, kan sangat kelihatan Sungai Mahakam itu sumber air terbesar,” uajrnya. Saat di konfirmasi via telepon. Selasa (10/08).
Lanjut Politisi PKB Jahidin mengatakan, karena jarak antara sumber air dari sungai Mahakam dengan pusat pengelolaan air PDAM hanya sekitar 700 meter saja.
“Kok masih banyak masyarakat Kota Tepian yang belum menikmati fasilitas air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), itu”ungkapnya.
Selain itu Jahidin juga menyoroti kinerja PDAM Kota Samarinda. Ia menilai jika kelangkaan air bersih seperti ada unsur kelalaian dari pihak PDAM. Berdasarkan informasi yang dia himpun dari masyarakat, ada indikasi petugas PDAM yang jarang mengecek saluran air ke pemukiman masyarakat.
“Kalau dikatakan air tidak nyala sama sekali itu tidak masuk akal karena sungai Mahakam tidak pernah surut. Kita mengambil contoh seperti Kota Balikpapan yang hanya mengandalkan Sungai Lais yang sangat kecil. Tapi Balikpapan tidak pernah mati air,” urainya.
Kendati demikian, Jahidin juga mengapresiasi langkah Walikota Samarinda Andi Harun yang berupaya untuk menanggulagi masalah air bersih.
Menurut Jahidin, masyarakat sekarang bersyukur, yang awalnya tidak pernah mendapatkan air bersih, saat ini sudah mendapatkan air meskipun baru dua hari dalam seminggu.
“Mereka bersyukur air dirumahnya dua hari hidup. Demikian juga di Perumahan Sambutan. Yang tadinya air tidak mengalir, sekarang sudah mengalir. Biasanya ditunggu sampai sebulan belum tentu netes. Mudah-mudahan dibawah kepemimpinan Walikota yang baru ini bisa terbenahi,” tutup Jahidin. (G-S04)