SANGATTA – Dalam upaya meningkatkan keselamatan berlalu lintas di wilayah Kutai Timur, Dinas Perhubungan (Dishub) meluncurkan program “Pelajar Pelopor” yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan jalan sejak usia dini.
Program ini juga mencakup inisiatif Sadar Lalu Lintas Usia Dini (SALUD), yang berfokus pada pembelajaran keselamatan berlalu lintas di kalangan pelajar.
Kepala Dishub Kutai Timur, Joko Suripto, menyatakan bahwa program ini dirancang untuk mendidik generasi muda agar lebih peduli terhadap keselamatan di jalan raya.
“Pelajar Pelopor adalah bagian dari sosialisasi kami untuk menyadarkan para pengguna jalan, terutama generasi muda, tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas,” jelasnya dalam wawancara dengan awak media di ruang kerjanya.
Keberhasilan program ini tak hanya terlihat dari antusiasme pelajar, tetapi juga prestasi yang diraih dalam ajang kompetisi tingkat nasional.
Pelajar yang terlibat dalam program “Pelajar Pelopor” berhasil meraih juara harapan atau juara ketiga, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi daerah Kutim.
“Kami bangga atas pencapaian ini, yang menunjukkan bahwa pelajar Kutai Timur memiliki kesadaran dan kemampuan tinggi dalam mendukung keselamatan berlalu lintas,” ujar Joko.
Tak hanya fokus pada pelajar, Dishub juga memberikan apresiasi kepada pengemudi profesional yang berkontribusi dalam menjaga keselamatan jalan.
“Supir teladan kita mendapatkan juara pertama di tingkat nasional. Ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam mempromosikan keselamatan berlalu lintas,” tambahnya.
Dishub Kutai Timur secara rutin mengadakan rapat dengan berbagai pihak terkait, termasuk kepolisian lalu lintas, untuk membahas evaluasi dan strategi peningkatan keselamatan jalan.
“Kami hampir setiap bulan melakukan rapat bersama dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah yang lebih efektif dalam mengurangi risiko kecelakaan,” jelas Joko.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung keselamatan jalan.
Menurutnya, program ini bukan hanya mendidik pelajar, tetapi juga menciptakan kesadaran kolektif di masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.
“Kami berharap para pelajar yang terlibat dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, menyebarkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan,” katanya. (adv/ar)