SAMRINDA, – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman, saat menghadiri High Level Meeting (Pertemuan Tingkat Tinggi) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yang digelar Pemerintah Provinsi Kaltim menyampaikan beberapa hal sebagai catatan agar tidak terjadi inflasi di Kaltim.
Ardiansyah mengatakan, jalur distribusi (jalan darat) mestilah diperbaiki dan ditingkatkan. Sebab apabila kendaraan logistik yang memuat pangan tersendat dijalan, maka tidak menutup kemungkinan biaya distribusi barang juga ikut naik.
Disamping itu, sambung Ardiansyah, ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) harus diperhatikan. Sebab, apabila terjadi kelangkaan akan menjadi kendala tersendiri. Akhirnya, menyebabkan lambatnya waktu distribusi, karena kendaraan mesti mengantre BBM cukup panjang.
“Jalur transportasi (darat) nya yang mungkin nanti akan menghambat. Barangkali kalau bapak ibu datang ke Sangatta (dulu) bisa 3,5 jam. Tapi sekarang bisa 6 sampai 7 jam baru sampai. Nah (masalah) ini bisa mempengaruhi kelancaran pasokan. Kedua bisa mempengaruhi harga di tingkat massa. Belum lagi masuk ke (wilayah) pedalaman-pedalaman,” sebut Ardiansyah, di Ruang Ruhui, Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (19/4/2022).
Selanjutnya sebagai bentuk upaya Pemkab Kutim untuk menjaga tak terjadi inflasi, Bupati sudah mengeluarkan edaran agar seluruh pegawai membeli dan mengonsumsi beras lokal.
“Alhamdulillah kita sudah menggunakan (beras lokal) itu sejak tahun yang lalu. Kemudian dibantu oleh koperasi, TP PKK juga BUMDes yang mengelola beras petani itu. Untuk dipasok di beberapa tempat,” ujarnya.
Berikutnya lagi, Ardiansyah mendorong peningkatkan produksi daging ayam kampung lokal. Sebab, di Sangatta sudah ada Pusat Pembibitan Unggas Lokal (Breeding Farm) yang diinisiasi oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk pengembangan ternak ayam di Kutim.
Ia berharap hal tersebut dapat menjadi indikator untuk ketersediaan daging ayam kampung.
Kemudian Pemkab Kutim juga tengah mendorong percepatan operasional Kawasan Khusus (KEK) dan Pelabuhan Internasional di Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Tujuannya jelas demi pengembangan hilirisasi produk dari turunan hasil perkebunan kelapa sawit.
Dalam acara tersebut Bupati Ardiansyah Sulaiman, turut didampingi Kadisperindag Zaini, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Awang Amir Yusuf, Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan Basuki Isnawan serta Kabag Ekonomi Setkab Kutim Abas.(*/G-S04)