SANGATTA – Untuk meningkatkan skala usaha para UMKM sekaligus menciptakan UMKM yang tangguh serta berkontribusi mendukung program pemerintah khususnya penciptaan lapangan kerja, PT Kaltim Prima Coal (Coal) bersama Dinas Koperasi dan UMKM Kutai Timur (Kutim) dan Komunitas Tangan di Atas (TDA) melaksanakan Program UKM Tangguh Batch 3 dari tanggal 23 Mei 2022 sampai 5 September 2022.
Pembukaan program UKM Tangguh Batch 3 ini dilaksanakan di Ruang Meranti Kantor Bupati, senin (22/5/2022) yang secara resmi dibuka oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua Dekranasda Kutim Hj Siti Robiah, Manager Project Monitoring and Evaluation ESD PT KPC Louise Pasireron, Ketua Wilayah TDA Katim dan barat Surya Fajar Syahputra, Kadis Koperesi dan UMKM Darsafani, Camat Sangatta Selatan Vita Nurhasanah, Camat Rantau Pulung Mulyono serta undangan lainnya.
Disampikan oleh Manager Project Monitoring and Evaluation ESD PT KPC Louise Pasireron UKM Tangguh adalah program Pendidikan pelatihan kewirausahaan berdurasi 4 bulan bagi UMKM lokal yang telah menjalankan usahanya minimal 2 tahun dimana peserta diajarkan mindset usaha dan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang tepat untuk meningkatkan skala usaha mereka serta berkontribusi nyata mendukung program pemerintah daerah dalam menciptakan lapangan pekerjaan khususnya di sektor UMKM.
“Setelah 2 tahun vacum dikarenakan pandemi covid 19, tahun ini kita Kembali menyelenggarakan program UKM Tangguh setelah sebelumnya di tahun 2018 dan 2019 program ini telah berhasil menghasilkan 54 alumni. Untuk tahun ini Angkatan ke 3 akan diikuti 40 peserta yang berasal dari kecamatan yang ada di Kutim,” bebernya.
Sementara itu Bupati Ardiansyah Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, dirinya merasa bangga karena program UKM Tangguh ini kembali berlanjut karena dengan kondisi ekonomi sekarng ini justru UKM yang masih menjadi primadona di Indonesia.
“Kenapa ini terjadi, karena yang tidak terganggu dengan kondisi kekinian yang terjadi adalah UMKM, pasar UMKM ini hampir disemua lini, baik masyarakat lokal maupun nasional,” ujarnya.
Dirinya menyebutkan, seperti yang disampaikan Presiden, UMKK ini masuk dalam global market, 40 persen produk-produk UMKM bisa memenuhi kebutuhan masing-masing pemerintah daerah. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM.
“Perintah ini sudah berupa regulasi kepada daerah agar setiap pemerintah daerah memanfaatkan produk barang atau jasa dari UMKM,” kata ia.
Terkait hal itu Bupati bertanya, siapkah UMKM Kutim untuk memenuhi permintaan daerah dan mana produk-produknya untuk memenuhi kebutuhan daerah, karena perintah ini berpedoman kepada “Bangga Buatan Dalam Negeri”. Sehingga UMKM diberikan kesempatan oleh Presiden dan Pemerintah Daerah untuk itu.
“ini menjadi tantangan buat saudara-saudara sekalian, di Program UKM Tangguh ini, kita akan mencoba memanage itu dengan dipandu oleh Komunitas TDA,” pungkas orang nomor satu Kutim ini. (G-S02)