SANGATTA – Dinas Koperasi dan UMKM Kutai Timur (Kutim) bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Usaha dan Kelembagaan Koperasi dan Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan Pengolahan Bakery, Selasa (28/6/2022) di Hotel Royal Victoria.
Kegiatan ini turut dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Perwakilan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM kaltim, Zuber, Kadis Koperasi dan UMKM Kutim Darsafani, Ketua TP PKK Kutim H Siti Robiah, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kutim Liznawati dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Ardiansyah menyebut ada kekhawatiran dunia ditahun 2030 krisis pangan global, namun saat ini di 12 negara Eropa sudah krisis pangan, oleh karena itu salah satu cara pemerintah Indonesia untuk tidak masuk dalam krisis tersebut dengan menumbuhkembangkan UMKM ditengah masyarakat.
“Apa saja yang bisa kita lakukan, akan kita lakukan seperti memanfaatkan SDA dan sumber daya lainnya untuk dikembangkan secara maksimal dengan baik, apalagi UMKM menjadi model pengembangan ekonomi kerakyatan di Indonesia,” tutur Ardiansyah.
Artinya, sambung Ardiansyah , rakyat akan tumbuh dengan kemampuan ekonomi, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memfasilitasinya. Sehingga Pemerintah secara kelembagaan memberikan daya dukung kepada pelaku usaha.
“Apakah melalui institusi peningkatan SDM pengelolaan usaha, manajemen pengelolaan keuangan dan pelaporan dan sebagainya,” kata ia.
Dirinya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini, sebab tidak hanya peningkatan kelembagaan tapi juga ditambah dengan pelatihan pengembangan kewirausahaan melalui pengolahan bakery.
Sementara itu Kadis Koperasi dan UMKM Kutim mengatakan pelatihan peningkatan kapasitas usaha kelembagaan koperasi dan pelatihan pengembangan kewirausahaan ini untuk meningkatkan SDM dalam mengelola keuangan serta untuk meningkatkan usaha koperasi.
“Begitu pula usaha mikro kecil perlu perhitungan keuangan pengolahan produk atau pengemasan dan pemasarannya sehingga diperlukan manajemen yang baik dan benar agar hasil yang diperoleh bisa maksimal,” ujarnya.
Dalam usaha koperasi, sambung Darsafani aspek keterbukaan manajemen informasi dari sisi pengelolaan usaha hingga neraca keuangan dan pembagian sisa hasil usaha sangat diperlukan.
“Banyak usaha koperasi yang berkembang dan maju karena mampu mengolah manajemen yang sangat baik dan terbuka, sehingga bisa mengoreksi kesalahan yang dilakukan, apalagi koperasi merupakan usaha bersama dengan modal dari para anggotanya.
Terakhir dirinya menyampaikan dengan pelatihan ini para pelaku UMKM akan dilatih secara teori dan praktek sehingga nantinya bisa menumbuhkan usaha usaha baru dan berkembang.
“Bagi yang sudah berjalan dan meningkat usahanya agar tetap memperhatikan aspek rasa, model dan kemasan agar bisa bertahan dan lebih maju berkembang. Semoga pelatihan ini dapat memberikan manfaat untuk kemajuan usaha, baik itu perkoperasian maupun usaha kecil Mikro,” pungkasnya. (G-S02)