G-Smart.id – SANGATTA – Biasanya, setiap setelah lebaran, semua tempat wisata ramai disambangi pengunjung. Sayangnya, tahun ini pemerintah melarang keras warga Kutim untuk berekreasi.

Bahkan Pemda menegaskan telah menutup seluruh tempat wisata di kabupaten ini, baik lokasi keramaian hingga wisata alam layaknya pantai.

Lonjakan warga yang kerap mencapai ribuan orang sering kali memenuhi Pantai Teluk Lombok Sangatta Selatan, Pantai Kenyamukan Sangatta Utara hingga Pantai Sekerat Bengalon. Hal ini dikhawatirkan menjadi pemicu meningkatknya angka Wabah Covid 19.

Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoko menegaskan jika seluruh tempat pariwisata mesti ditutup saat Idul Fitri, hal ini mengikuti surat edaran Gubernur Kaltim. Bahkan untuk mengantisipasi hal itu, dirinya telah memerintahkan seluruh Kapolsek untuk memerhatikan wilayahnya.

“Kami sudah perintahkan masing-masing Kapolsek untuk memgantisipasi rempat yang berpotensi menimbulkan keramaian, saya juga minta mereka agar giat berpatroli,” terangnya.

Tidak hanya tempat wisata, kata lelaki berpangkat melati dua itu, takbiran keliling yang kerap membudaya di masyarakat juga dihapuskan. Dia menegaskan agar warga lebih banyak berdoa di rumah dan tidak arak-arakan.

“Tidak ada arak-arakan atau takbiran keliling, masyarakat di rumah saya, takbiran di rumah,” pintanya.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengimbau agar aparat tidak lengah dalam melaksanakan pengamanan, mulai sebelum hingga pasca lebaran. Dirinya juga meminta supaya masyarakat taat pada aturan agar tidak melakukan kerumunan saat Hari Raya

“Petugas jangan lengah, jangan lolos, jangan dibiarkan mereka yang kembali dari luar daerah dan bergitu saja,” pintanya.

Dia menyebut lonjakan Covid 19 terjadi pasca lebaran tahun lalu, sehingga menurutnya tahun ini mesti diantisipasi. Agar upaya pencegahan tidak menjadi sia-sia.

“Jangan terpengruh, termasuk Cina yang katanya tidak ada Covid 19, kita tidak boleh terpengaruh karena tidak tahu kondisi sebenarnya,” tambah ia.

Termasuk juga mengadakan dan menerima tamu saat perayaan lebaran. Bagi orang nomor satu di Kutim ini hal tersebut tidaklah benar.

“Open house juga tidak boleh ada, hanya boleh bertemu keluarga dan tidak ada kerumunan masa,” tegasnya. (ADV/G-S03)

Loading