SANGATTA- Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan, secara umum kondisi wilayah Kabupaetn Kutai Timur (Kutim) yang memiliki luas 35 ribu kilometer persegi, masyarakatnya cukup homogen, karena hampir seluruh suku yang ada di Indonesia, ada di Kutim, tak terkecuali warga yang berasal dari Kabupaten Trenggalek.
“Namun dengan luas wilayah sebesar ini, jumlah penduduknya masih sangat sedikit, hanya 450 ribu jiwa yang tersebar di 18 Kecamatan, “ ujarnya saat menghadiri Halal bi halal dengan Ikatan Sedulur Trenggalek (IST) Kabupaten Kutim di pendopo Rumah Jabatan Bupati, Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Sabtu (18/05/2024).
Dihadapan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang hadir di dampingi sang istri Ny Novila Hardini mengatakan, mengingat jarak antar wilayah di tambah wilayah yang cukup luas, dirinya mengakui masih banyak daerah yang belum mendapatkan sentuhan pembangunan secara ideal.
“Namun sejak 3 tahun lalu, pembangunan itu sudah kita mulai, salah satunya melalui program tahun jamak, dan Insya Allah, akhir tahun ini, pembangunan terutama jalan, sudah bisa di rasakan oleh masyarakat, “ ujarnya di hadapaan, Ketua IST pusat Cahyo Wibowo, beberepa Kepala Perangkat Darrah, serta ratusan warga asal Trenggalek yang memadati Pendopo Bupati.
Selain itu, dirinya bersyukur, dengan keberagaman multi etnis suku yang bisa hidup berdampingan dengan damai di kutim, mampu, menjadi daya dorong utama dalam membantu pemerintah di setiap proses pembangunan daerah yang saat ini di laksanakan.
Ditempat yang sama, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengaku kagum dengan kondisi dan kultur masyarakat Kutim yang sangat beragam, namun mampu hidup berdampingan dengan damai. Selain itu, dirnya juga meminta agar masyarakat, khususny warga asal Trenggalek untuk terus mendukung seluru program yang di canangkan oleh pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Kutai Timur.
“Kita berharap, nantinya ada kolaborasi yang bisa terjalin antara pemerintah Trenggalek dengan pemerintah Kutai Timur, dalam segala bidang,” ujarnya. (Adv/g-s08)