SANGATTA- Permasalahan antrian BBM di kota Sangatta sekan tidak akan pernah selesai, hal itu terlihat hingga saat ini di beberapa stasiun pengisian Bahan Bakar masih sering dijumpai antrian kendaraan baik roda dua maupun empat yang mengular sehingga mengganggu arus lalulintas pengguna jalan lain yang sedang melintas.

Meskipun sudah ada beberapa kali dilakukan pertemaun yang melibatakan antara pemerintah, pengusaha pengisian BBM, pengemudi yang menghasilkan beberapa kesepakatan termasuk dibentuknya Tim terpadu, namun hingga saat ini permasalahan tersebut tak kunjung usai.

Melihat fenomena tersebut, Anggota DPRD Kutim Basti Sangga Lani angkat bicara, menurutnya pemerintah daerah sudah membentuk tim terpadu untuk melaksanakan pengawasan terhadap distribusi BBM kepada masyarakat.

“Tim terpadu ini sudah terbentuk berdasarkan SK (surat Keputusan) yang didalamnya ada Satpol PP, Disperindag, kepolisian serta asosiasi pengemudi truk,”ujarnya.

Anggoata Komisi A Bidang pemerintahan itu meminta, seluruh unsur yang masuk dalam Tim Terpadu tersebut, untuk terus melakukan pengawasan terhadap proses distribusi BBM di lapangan. Mekipun tidak dipungkiri, antrean BBM bukan hanya terjadi di wilayah Kutim saja, namun apabila keberadaan tim terpadu ini bisa di maksimalkan bisa mengurangi dampak yang terjadi di lapangan, terutama terkait lalu-lintas.

“Sampai sekarang saya masih belum memahami skema yang di lakukan oleh PT Pertamina untuk pembangian kuota BBM ini ke daerah, khusnya pertalite dan solar,” ujarnya

Untuk itu, dirinya berharap seluruh unsur terkait bisa duduk bersama untuk merumuskan kesepakatan bersama agar persoalan terkait antrian BBM di Kutim tidak kembali terjadi. (ADV/GS-08)

Loading