G-Smart.id- Kutai Kartanegara- Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun bersama Anggota DPRD Kaltim dapil Kutai Kartanegara (Kukar) dan Komisi I DPRD Kukar beserta dinas terkait geruduk lokasi yang menjadi aduan masyarakat Loa Kulu terkait akses jalan antar desa.
Pasalnya ini merupakan objek vital yang ada di kecamatan Loa Kulu. Saat dilapangan para anggota dewan menemui rusaknya akses jalan yang menghubungkan 4 desa yang ada di Loa Kulu, yaitu jembayan tengah, jembayan dalam, sungai payang dan lung anai, Kamis (21/1)
“Proyek jalan ini selesai akhir 2019, jika dihitung umurnya sekarang kurang lebih 1 tahun 2 bulan, namun jalannya sudah rusak, ini sudah kita rasakan sejak sepuluh bulan terakhir” ungkap Kades Sungai Payang, Rusdin.
Jika dihitung dari selesainya proyek ini masyarakat hanya menikmati 4 bulan saja. selain jalan ada pula jembatan penghubung desa yaitu jembatan sungai payang.
Kepala Bappeda Kukar, Wiyono mengatakan jembatan sungai payang penghubung akses menuju empat desa ini dibangun sejak 1974 dan terakhir direnovasi 1995 dengan keadaan menggunakan kayu ulin.
“Kami belum bisa melakukan pembangunan ulang jembatan, namun untuk sekarang kita utamakan fungsional jembatan yang ada agar bisa digunakan satu sampai dua tahun kedepan” kata Wiyono.
Lanjutnya perkiraan renovasi jembatan ini senilai 400 Juta. mengingat ini merupakan musim hujan dengan debit air yang meningkat dikhawatirkan jembatan ini roboh.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun membenarkan kondisi ini. Masalah paling krusial sekarang adalah jembatan, jika ini putus maka kegiatan akan lumpuh semua.
“Kondisinya mengkhawatirkan, Saya melihat ada 2 tiang yang menggantung tidak lagi menempel pada tiang penyangga” ungkap Samsun.
Samsun mengatakan jangka pendeknya adalah renovasi jembatan, jangka panjangnya adalah dipindahkan dan membangun ulang jembatan .
Ditambahkan Samsun fokus sekarang adalah penguatan atau renovasi jembatan yang sudah ada dan perusahaan sekitar bisa bergotong royong melakukannya karena perusahaan di sekitar yang juga menggunakan jembatan tersebut.
“Untuk Jangka panjang belum bisa membangun langsung dikarenakan APBD untuk 2021 telah diketok palu. Ini bisa di anggarkan pada APBD perubahan bulan Oktober 2021 atau APBD Murni 2022.” Pungkasnya.
Ditambahkan bahwa sebenarnya Kades Sungai Payang Rusdin telah menyiapkan material menggunakan BUMDES sebesar 70 juta, namun yang menjadi kendala adalah pembayaran tukangnya yang mencapai 120 Juta.
“Ada lebih dari 10 perusahaan Saya rasa ini tidak terlalu berat jika ditanggung bersama” ujar Samsun kepada perwakilan perusahaan yang hadir saat itu.
Pihak perusahaan yang ikut hadir adalah PT. MHU, Niagamas, MKI, Madani, Alam Jaya Baratama, Indovisi dan mereka sepakat untuk membantu.
Targetnya selama tujuh hari kedepan setelah ini dapat terealisasi dan dalam waktu tiga hari akan di keluarkan surat tertulis dari Bupati Kutai Kartanegara.(ADV/GS-05).