Sangatta – G-Smart.id – Untuk membangun persepsi yang sama terhadap pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 dan membangun pemahaman dan persepsi yang sama terhadap perencanaan pelaksanaan dan pengelolaan DAK 2023, Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Rapat Koordinasi dengan Kepada Sekolah penerima DAK Fisik 2022 dan Perencanaan DAK Fisik 2023 Sub Bidang SMP, sabtu (19/3/2022) di Hotel Royal Victoria Sangatta Utara.
Rakor digelar selama dua hari dari tanggal 19 hingga 20 Maret 2022 dengan diikuti sebanyak 176 peserta yang terdiri dari 88 orang Kepala Sekolah SMP Negeri dan Swasta dan 88 orang operator Dapodik sekolah.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, yaitu Basuki Widodo, ST, MH, Efendi Veranton Simamora, S. Kom, MH dan Dody Bayu Artaputra, M. Si.
Acara secara resmi dibuka oleh Plt Asisten Administrasi Umum Rizali Hadi dan turut dihadiri Plt Kepala Dinas Pendidikan Kutim Irma Yuwinda, Inspektorat Pembantu Wilayah II Endry Permady K, Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Ahmad Junaedi, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Uud Sudiharjo, Kasubbid Penerimaan dan Belanja, Bidang Akuntasi, BPKAD serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan ini, Rizali Hadi menyampaikan peran dari kepala sekolah dan operator Dapodik ini dapat menentukan apa persoalan yang dihadapi sekolah, yang kemudian di input dalam suatu program dan program itulah nanti yang menjadi dasar pertimbangan dari pemerintah pusat untuk mengalokasikan DAK.
“Pelaksanaan DAK itu biasanya sudah ada petunjuk teknisnya, tinggal bagaimana kita melakukan penyesuaian terhadap aturan tersebut,” kata ia.
Dirinya mengingatkan dalam melakukan perencanaan harus berhati-hati dalam menggunakan dana apalagi dana pusat tentu pengawasannya langsung dari pusat. Dalam hal merencanakan pembangunan tentu sudah ada rambu-rambu yang harus dilalui.
“Bapak Bupati dalam setiap kesempatan mengingatkan kita semua untuk berhati-hati dalam mengelola anggaran, karena sesuai dengan surat edaran KPK, mulai dari perencanaan mereka sudah memberikan pengawasan sampai pelaksanaan penggunaan dana,” pesan Rizali.
Terakhir dirinya mengatakan peranan Kepala Sekolah dan operator semuanya sangat menentukan anggaran untuk alokasi sekolah di tahun 2023, oleh karena itu apa yang menjadi sasaran utama hanya pihak sekolah yang tahu.
“Kami-kami yang ada di Kabupaten hanya menerima data dan menyalurkan sesuai dengan kepentingan masing-masing sekolah. Oleh karena itu diharapkan ada persepsi yang sama agar bersama-sama membangun dan menata Kutai Timur menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Sebelumnya Plt Kepala Dinas Pendidikan Kutim Irma Yuwinda menyampaikan Dinas Pendidikan sangat mengharapkan informasi yang didapatkan dari seluruh narasumber mampu dicermati dan dilaksanakan sebaik-baiknya.
“Karena memang ada perbedaan yang signifikan terkait pelaksanaan DAK 2021 dengan DAK 2022,” ujar Irma.
Tujuan utama Rakor ini, sambung Irma adalah untuk mensinkronisasikan terkait DAK 2022 juga pelaporan dan penginputan Dapodik, mengingat DAK ini untuk menjembatani daerah dalam penganggaran terkait sarpras.
“Kenapa operator diminta ikut, karena operator ini yang langsung melakukan penginputan jadi harus tahu konsep penginputan Dapodik karena sangat berpengaruh alokasi DAK Kutim,” ungkap Irma. (G-S02).