Samarinda – G-Smart.id – Pembukaan Muktamar ke 22 Pengurus Besar (PB) Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI) yang dipusatkan di Auditorium Universitas Islam Nasional (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris, di Jalan H.A.M, Rifadin, Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang, dibuka resmi Wapres RI Prof. Dr. ( H.C.) K.H. Ma’ruf Amin secara dalam jaringan (daring), Selasa (22/2/2022).

Kegiatan muktamar ke 22 ini diikuti peserta penuh, terdiri dari, PB-DDI, Pengurus Wilayah DDI (Provinsi), Pengurus Daerah DDI (Kabupaten/kota), Pengurus Cabang DDI, Pondok Pesantren DDI, Perguruan Tinggi DDI, Kepala-Kepala Madrasah dan Sekolah DDI serta Badan-Badan Otonom DDI. (Ibrahim Mansi).

Adapun rangkaian acara, pembukaan dimulai pukul 08.30. Diawali pembacaan doa oleh Ketua MUI Kaltim dilanjutkan diregen lagu Indonesia raya dan mars DDI. Selanjutnya, sambutan Ketua Umum PB DDI AG. Prof.Dr.H.A. Syamsul Bahri A. Galigo, Lc, MA. Ketua Pengurus Wilayah Darud Da’wah Wal Irsyad (PW.DDI) Kalimantan Timur H. Ambo Dalle menyampaikan, sambutan penerimaan. Dilanjutkan pengarahan dari Ketua Organizing Committee Dr. Ridwan Tasa, MM.

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyampaikan pengarahan kepada Muktamirin dan diakhiri dengan membuka secara resmi seluruh rangkaian Muktamar ke-22. Dilanjutkan dengan acara diskusi. Selaku pemateri, Prof. KH. Dr. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta menyampaikan materi ceramah dengan tema; Moderasi Beragama. Usai diskusi dilanjutkan pembagian perlengkapan kepada peserta Muktamar oleh Panitia.

Dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kegiatan ini sedianya dihadiri Wabup Kutim H Kasmidi Bulang mewakili Bupati. Namun karena sesuatu hal, akhirnya di delegasikan kepada Ketua PD DDI Kutim Andi Abdul Rahman.

Andi Abdul Rahman mengatakan sesuai dengan arahan dari Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin, seluruh PD DDI Pusat, Provinsi hingga Kabupaten/Kota di daerah tidak boleh jenuh, dalam menggaungkan nilai-nilai moderasi beragama atau wasathiyah. DDI telah berkomitmen mengaktualisasikan nilai-nilai dakwah dalam wasathiyah di Tanah Air.

“Ini sangat baik, karena nilai-nilai wasathiyah memang harus tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga menjadi salah satu karakter diri dan bangsa,” ungkapnya.

Untuk perihal kedua yang diharapkan menjadi sumbangan organisasi keagamaan DDI adalah membangun generasi abidin. Sebagai generasi yang menjalankan ajaran agama sesuai dengan yang diperintahkan Allah Subhannahu wa Ta’ala.

Hal ini juga termasuk dalam ajaran pendidikan yang hingga kini DDI sudah memiliki perguruan tinggi. Baik umum maupun agama yang tersebar di Indonesia.

Sekolah-sekolah, madrasah-madrasah dan juga pondok-pondok pesantren di Indonesia termasuk di Kutim. Adapun sumbangsih ketiga yang diharapkan dari organisasi keagamaan, kata Andi Abdul Rahman, yakni membangun generasi Al musta’mirin. Yaitu generasi yang mampu memakmurkan bumi, baik yang menyangkut aspek materiil maupun peradaban.

“Untuk memakmurkan bumi diperlukan adanya inisiatif-inisiatif di berbagai bidang, baik di bidang ekonomi, pertanian, perindustrian, perdagangan dan lain sebagainya. Kuncinya ada pada sumber daya manusia (SDM) yang unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ulasnya.

Seusai dengan jadwal kegiatan pembukaan muktamar, beberapa sesi acara akan diisi beberapa pemateri di antaranya, Brigjen Pol. R. Achmad Nurwahid (Direktur Pencegahan BNPT). Tema ceramah; “Peran Ormas Islam dalam Pencegahan Paham Ekstrim Radikal Terorisme”.

Berikut, Dr. Muhammad Zain, M.Ag ( Direktur GTK Madrasah) dengan tema;
“Penguatan Madrasah dan Ponodok Pesantren di era Digitalisasi”.

Kemudian, Dr. H. Muh. Aras, S.Pd, MM (Anggota DPR RI Komisi V) . Tema;
“Penguatan Ekonomi Organisasi Dalam Upaya Mewujudkan Tujuan Kemandirian Ormas”.

Seluruh rangkaian Muktamar XXII PB DDI akan ditutup Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, Rabu petang, 23 Februari 2022. Dan Kamis 24 Februari 2022, seluruh rombongan peserta meninggalkan lokasi muktamar. (G-S04)

Loading