Sangatta – G-Smart.id – Untuk meningkatkan sinergitas pembinaan, khususnya Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar pertemuan lintas sektor terkait, Selasa (8/2/2022) di Ruang Rapat DPPKB Kutim.

Kegiatan ini dihadir sebanyak 30 orang yang terdiri dari Pokja 2 TP PKK Kutim, perwakilan Dinas Kesehatan, perwakilan Dinas Pendidikan, perwakilan DPMPD, Sekretaris Camat Sangatta Utara dan Selatan beserta Kasi Kesejateraan Sosialnya, Kabid dan Kasi DPPKB, Penyuluh KB Kecamatan Sangata Utara, Sangatta Selatan dan Rantau Pulung, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kutim serta Ketua Pokja Bunda Paud Kutim.

Disampaikan oleh Kepala DPPKB melalui Kabid Ketahanan dan Kesejahtraan Keluarga Yuliana Kala’Lembang bahwa pertemuan ini bertujuan untuk melakukan singkronisasi pembinaan terpadu kelompok BKB yang ada di Kecamatan.

Dikatakannya, kelompok BKB merupakan wadah yang strategis untuk melakukan edukasi bagi orang tua untuk pengasuhan dan pemantauan perkembangan anak-anaknya, terutama dalam pencegahan stunting.

“Hingga saat ini jumlah kelompok BKB yg ada di Kutai Timur berjumlah 109 kelompok dan tersebar di 18 kecamatan,” jelasnya.

Yuliana menyebutkan, Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan mengerjakan banyak program bangga kencana antara lain, pengembangan Bina Keluarga Balita (BOB) , Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Generasi Berencana Pusat informasi dan Konseling (GenRe PIK) – Kesehatan Reproduksi Remaja, UPPKA, Saka Kencana dan lainnya.

“Sasaran kinerjanya dimulai dari remaja, calon pengantin (Catin), ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita di bawah dua tahun (1000 hpk),” ujar Yuliana.

Ditambahkannya, dalam waktu dekat akan ada lomba-lomba tingkat Provinsi yang meliputi program tersebut, oleh karna itu dirinya ingin segera mempersiapkan diri dan memilih kelompok kelompok terbaik untuk mewakili Kutim.

“Lomba-lomba tersebut antara lain, lomba kelompok BKB, BKR, BKL, Pik- Remaja, Keluarga Teladan, serta Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA),” bebernya.

Dalam pertemuan tadi, Yuliana menyebutkan ada beberapa masukan dari Ketua Pokja Bunda Kutim supaya pihak kecamatan dan desa segera melakukan pembentukan Pokja Bunda Paud ditingkat kecamatan dan desa agar pencapaian Paud holistik terintegrasi di Kutim dapat berkembang dengan baik.

Pada kegiatan ini juga telah disusun tim pelaksana pembina dan tim penilai lomba-lomba poktan yang akan ditindaklanjuti dengan kunjungan kelapangan untuk melihat langsung keberadaan kelompok BKB khususnya yang terintegrasi. (G-S02)

Loading