SANGATTA — Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Kominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur menggelar Pelatihan Operator Kegawatdaruratan Call Center 112 sebagai upaya meningkatkan kompetensi SDM layanan darurat daerah. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (08/12/2025) di Ruang Rapat Kominfo Staper, diikuti operator dari berbagai perangkat daerah (PD) dan instansi terkait.
Pelatihan ini menghadirkan peserta dari tujuh unsur layanan darurat, yakni Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Palang Merah Indonesia (PMI), serta Basarnas. Seluruh unsur tersebut merupakan bagian integral dari sistem penanganan kegawatdaruratan melalui Call Center 112 Kutai Timur.
Peserta menerima materi dari Trendi Asri Sukarno Putra, narasumber dari PT Jasnita Telekomindo, yang memaparkan tiga fokus utama, yaitu komunikasi efektif, stress and emotion handling, serta understanding and handling customer complaint. Materi tersebut dirancang untuk memperkuat kemampuan operator dalam menerima laporan secara akurat, memberikan klarifikasi tepat, serta menunjukkan empati kepada pelapor dalam situasi genting.
Pelatihan dibuka oleh Sekretaris Kominfo Staper, Rasyid, yang menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas operator sebagai ujung tombak respons cepat daerah.
“Layanan Call Center 112 merupakan garda terdepan dalam menangani berbagai situasi darurat masyarakat. Bukan hanya pusat informasi, tetapi jantung dari sistem respons cepat daerah yang berperan menyelamatkan nyawa, mengurangi risiko, dan memastikan masyarakat mendapat pertolongan secara cepat, tepat, dan profesional,” ujarnya.
Rasyid menekankan bahwa operator 112 harus memiliki akurasi komunikasi, ketenangan dalam tekanan, pemahaman SOP, serta kepekaan dalam menilai tingkat prioritas kegawatdaruratan.
Selain peningkatan keterampilan individu, Rasyid juga menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam penanganan kondisi darurat.
“Walaupun memiliki peran masing-masing, tim Call Center 112 harus mampu bekerja secara selaras. Tidak hanya sigap memberi pertolongan, tetapi juga harus mampu berkomunikasi secara humanis dan simpatik kepada masyarakat,” tambahnya.
Ia memastikan bahwa Kominfo Staper terus memperkuat infrastruktur, sistem, serta kualitas SDM layanan 112 agar mampu memberikan layanan yang lebih responsif, terpadu, dan profesional.
“Keberhasilan layanan ini bukan hanya soal teknologi, tetapi kompetensi dan kesiapsiagaan SDM yang menjalankannya. Karena itu, saya berharap seluruh peserta mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tegasnya.
Melalui pelatihan ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berharap kualitas layanan Call Center 112 semakin optimal, responsif, dan mampu menghadapi berbagai kondisi darurat dengan standar pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.
Penulis : Ida
![]()



